Bangunan dengan struktur bangunan
sekuat apapun itu pasti hancur ketika diserang oleh rentetan bom dan
juga gempa bumi. Tapi hal ini tidak berlaku untuk Kobe Mosque yang
terletak di Jepang.
Masjid yang dikenal dengan nama Masjid Muslim Kobe ini merupakan
masjid pertama di Jepang yang dibangun pada tahun 1928 di Nakayamate
Dori, Chuo-Ku. Proses pembangunan masjid ini berjalan selama tujuh tahun
dan dibuka pertama kali pada Oktober 1935.
Pada tahun 1945 saat terjadi Perang Dunia II, setelah Jepang
menyerang Pearl Harbour di Amerika, pihak Amerika menjatuhkan bom atom
di Nagasaki dan Hiroshima. Saat itu, Kobe juga menerima serangan bom
lewat udara. Meski bom yang dijatuhkan di Kobe tidak sejenis bom atom di
Nagasaki dan Hiroshima, namun Kobe juga rata dengan tanah.
Ketika hampir semua bangunan rata dengan tanah, Masjid Muslim Kobe
ini tetap berdiri tegak. Semua kaca jendela masjid ini pecah, selain itu
dinding luarnya mengalami keretakan. Bagian luar masjid juga menjadi
agak hitam karena asap serangan bom.
Para tentara Jepang yang berlindung di basement masjid selamat dari
serangan ini, begitu pula dengan senjata-senjata yang disembunyikan.
Masjid ini juga kemudian menjadi tempat pengungsian korban perang.
Pasca Perang Dunia II, masjid ini direnovasi dengan bantuan dana
dari pemerintah Arab Saudi dan Kuwait. Mereka mengganti kaca-kaca
jendela yang pecah dengan kaca jendela baru yang didatangkan langsung
dari Jerman. Sistem pengatur suhu pun dipasang di masjid ini.
Kekokohan Masjid Muslim Kobe kembali diuji ketika terjadi gempa bumi
yang cukup dahsyat pada 17 Januari 1995. Gempa ini merupakan gempa bumi
terburuk yang dialami Jepang sejak gempa bumi besar di Kanto pada tahun
1923. Tapi Masjid Muslim Kobe tetap berdiri kokoh hingga saat ini.
Sumber : DREAMERSRADIO.COM
0 komentar:
Posting Komentar