tag:blogger.com,1999:blog-61443188493139745582024-03-13T23:12:33.082-07:00.Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.comBlogger53125tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-87851300438527730272015-06-08T09:25:00.000-07:002015-06-08T09:31:41.992-07:00Menentukan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGmRx-ripREx4KsXTAqRZ0g-hDwjPp5LtcYUJ-ufGLJXkvk4yyx_JrkKNHiiz7v2e6OrVjn2R-pvR2aNNobqphnD7gA-tRxivLG0focVdmD9dzke-Q_C4j3i-WFglm5pfTZw6ZsVyHot4/s1600/Ramadhan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGmRx-ripREx4KsXTAqRZ0g-hDwjPp5LtcYUJ-ufGLJXkvk4yyx_JrkKNHiiz7v2e6OrVjn2R-pvR2aNNobqphnD7gA-tRxivLG0focVdmD9dzke-Q_C4j3i-WFglm5pfTZw6ZsVyHot4/s320/Ramadhan.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"><b>1. Cara</b> menentukan Ibadah Puasa dan Iedul Fithri</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Awal puasa ditentukan dengan <i><span style="text-decoration: underline;">tiga perkara </span></i> yaitu:<span id="more-1081"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">1. Ru’yah hilal (melihat bulan sabit).</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">2. Persaksian atau kabar tentang ru’yah hilal.</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">3. Menyempurnakan bilangan hari bulan Sya’ban.</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="text-decoration: underline;"><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Tiga hal ini diambil dari hadits-hadits dibawah ini :</span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">1. Hadits dari Abi Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata :</span><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “<i>Berpuasalah
kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah karena melihatnya
(hilal bulan Syawal). Jika kalian terhalang awan, maka sempurnakanlah
Sya’ban tiga puluh hari</i>.” (HSR. Bukhari 4/106, dan Muslim 1081)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">2. Hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “<i>Janganlah
kalian mendahului bulan Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari
kecuali seseorang diantara kalian yang biasa berpuasa padanya. Dan
janganlah kalian berpuasa sampai melihatnya (hilal Syawal). Jika ia
(hilal) terhalang awan, maka sempurnakanlah bilangan tiga puluh hari
kemudian berbukalah (Iedul Fithri) dan satu bulan itu 29 hari.</i>”
(HR. Abu Dawud 2327, An-Nasa’I 1/302, At-Tirmidzi 1/133, Al-Hakim 1/425,
dan di Shahih kan sanadnya oleh Al-Hakim dan disetujui oleh
Adz-Dzahabi)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">3. Hadits dari ‘Adi bin Hatim radhiallahu ‘anhu :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “<i>Apabila datang bulan Ramadhan, maka berpuasalah 30 hari kecuali sebelum itu kalian melihat hilal</i>.” (HR. At-Thahawi dalam Musykilul Atsar 105, Ahmad 4/377, Ath-Thabrani dalam Ak-Kabir 17/171 dan lain-lain)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">4. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">“<i>Puasalah
karena melihatnya (hilal) dan berbukalah karena melihatnya. Jika awan
menghalangi kalian sempurnakanlah tiga puluh hari. Jika dua orang saksi
mempersaksikan (ru’yah hilal) maka berpuasalah dan berbukalah kalian
karenanya</i>.” (HR. An-Nasa’I 4/132, Ahmad 4/321, Ad-Daruquthni,
2/167, dari Abdurrahman bin Zaid bin Al-Khattab dari sahabat-sahabat
Rasulullah, sanadnya Hasan. Demikian keterangan Syaikh Salim Al-Hilali
serta Syaikh Ali Hasan. Lihat Shifatus Shaum Nabi, hal. 29)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Hadits-hadits
semisal itu diantaranya dari Aisyah, Ibnu Umar, Thalhah bin Ali, Jabir
bin Abdillah, Hudzaifah dan lain-lain Radliallahu ‘anhum. Syaikh
Al-Albani membawakan riwayat-riwayat mereka serta takhtrij-nya dalam
Irwa’ul Ghalil hadits ke 109.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Isi
dan makna hadits-hadits diatas menunjukkan bahwa awal bulan puasa dan
Iedul Fithri ditetapkan dengan tiga perkara diatas. Tentang persaksian
atau kabar dari seseorang berdalil dengan hadits yang keempat dengan
syarat pembawa berita adalah orang Islam yang adil, sebagaimana tertera
dalam riwayat Ahmad dan Daraquthni. Sama saja saksinya dua atau satu
sebagaimana telah dinyatakan oleh Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma ketika
beliau berkata :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">“<i>Manusia
sedang melihat-lihat (munculnya) hilal. Aku beritahukan kepada Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa aku melihatnya. Maka beliau berpuasa
dan memerintahkan manusia untuk berpuasa</i>.” (HR. Abu Dawud 2342,
Ad-Darimi 2/4, Ibnu Hibban 871, Al-Hakim 1/423 dan Al-Baihaqi, sanadnya
Shahih sebagaimana diterangkan oleh Al-Hafidh Ibnu Hajar dalam
At-Talkhisul Kabir 2/187)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<i><span style="text-decoration: underline;"><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Catatan dari hadits-hadits diatas (oleh saya/uli):</span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">1. Penentuan hilal yang disyari’atkan dalam agama ini cukup melihat bulan dengan mata telanjang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">2.
Menentukan awal masuknya bulan dengan metode hisab dibantu dengan ilmu
astronomi tidak disyari’atkan </span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"> dalam agama ini (bid’ah), perhatikan
hadits-hadits seputar penentuan hilal diatas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">3. Allah menjadikan mudah agama ini, maka tidak perlu kita mempersulit diri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">2. Perbedaan Mathla’ (Tempat Muncul Hilal) dan Perselisihan Tentangnya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Hadits-hadits
diatas menerangkan dengan jelas bahwa dalam mengetahui masuk dan
berakhirnya bulan puasa adalah dengan ru’yah hilal, bukan dengan hisab.
Dan konteks kalimatnya kepada semua kaum muslimin bukan hanya kepada
satu negeri atau kampung tertentu. Maka, bagaimana cara mengkompromikan
hadits-hadits diatas dengan hadits Kuraib atau hadits Ibnu Abbas
radhiallahu ‘anhum yang berbunyi :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">“<i>Kuraib
mengabarkan bahwa Ummu Fadll bintul Harits mengutusnya kepada Muawiyyah
di Syam. Kuraib berkata : “Aku sampai di Syam kemudian aku memenuhi
keperluannya dan diumumkan tentang hilal Ramadhan, sedangkan aku masih
berada di Syam. Kami melihat hilal pada malam Jum’at. Kemudian aku tiba
di Madinah pada akhir bulan. Maka Ibnu Abbas bertanya kepadaku –
kemudian dia sebutkan tentang hilal — : ‘kapan kamu melihat Hilal?’
Akupun menjawab : ‘Aku melihatnya pada malam Jum’at. Beliau bertanya
lagi : ‘Engkau melihatnya pada malam Jum’at ?’ Aku menjawab :’Ya,
orang-orang melihatnya dan merekapun berpuasa, begitu pula Muawiyyah.’
Dia berkata : ‘Kami melihatnya pada malam Sabtu, kami akan berpuasa
menyempurnakan tiga puluh hari atau kami melihatnya (hilal).’Aku
bertanya : ‘Tidakkah cukup bagimu ruyah dan puasa Muawiyyah ?’ Beliau
menjawab : ‘Tidak! Begitulah Rasulullah memerintahkan kami</i>.’” (HR.
Muslim 1087, At-Tirmidzi 647 dan Abu Dawud 1021. Riwayat Abu Dawud dan
Tirmidzi di Shahih kan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi
1/213)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Dalam
hadits Kuraib diatas dan hadits-hadits sebelumnya para ulama berselisih
pendapat. Perselisihan ini disebutkan dalam Fathul Bari Juz. 4 hal.
147. Ibnu Hajar berkata : “<i><span style="text-decoration: underline;">Para</span></i><i><span style="text-decoration: underline;"> Ulama berbeda pendapat tentang hal ini atas beberapa pendapat </span></i>:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Pendapat Pertama :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Setiap
negeri mempunyai ru’yah atau mathla’. Dalilnya dengan hadits Ibnu Abbas
radhiallahu ‘anhuma dalam Shahih Muslim. Ibnul Mundzir menceritakan hal
ini dari Ikrimah, Al-Qasim Salim dan Ishak, At-Tirmidzi mengatakan
bahwa keterangan dari ahli ilmu dan tidak menyatakan hal ini kecuali
beliau. Al-Mawardi menyatakan bahwa pendapat ini adalah salah satu
pendapat madzab Syafi’i.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Pendapat Kedua :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Apabila
suatu negeri melihat hilal, maka seluruh negeri harus mengikutinya.
Pendapat ini masyhur dari kalangan madzhab Malikiyah. Tetapi Ibnu Abdil
Barr mengatakan bahwa ijma’ telah menyelisihinya. Beliau mengatakan
bahwa para ulama sepakat bahwa ru’yah tidak sama pada negara yang
berjauhan seperti antara Khurasan (negara di Rusia) dan Andalus (negeri
Spanyol).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Al-Qurthubi
berkata bahwa para syaikh mereka telah menyatakan bahwa apabila hilal
tampak terang disuatu tempat kemudian diberitakan kepada yang lain
dengan persaksian dua orang, maka hal itu mengharuskan mereka semua
berpuasa…</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Sebagian
pengikut madzhab Syafi’i berpendapat bahwa apabila negeri-negeri
berdekatan, maka hukumnya satu dan jika berjauhan ada dua :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">1. Tidak wajib mengikuti, menurut kebanyakan mereka</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">2. Wajib mengikuti. Hal ini dipilih oleh Abu Thayib dan sekelompok ulama. Hal ini dikisahkan oleh Al-Baghawi dari Syafi’i.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Sedangkan dalam menentukan jarak (jauh) ada beberapa pendapat :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">1. Dengan perbedaan mathla’. Ini ditegaskan oleh ulama Iraq dan dibenarkan oleh An-Nawawi dalam Ar-Raudlah dan Syarhul Muhadzab.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">2.
Dengan jarak mengqashar shalat. Hal ini ditegaskan Imam Al-Baghawi dan
dibenarkan oleh Ar-Rafi’i dalam Ash-Shaghir dan An-Nawawi dalam Syarhul
Muslim.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">3. Dengan perbedaan iklim.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">4. Pendapat As-Sarkhasi : “Keharusan ru’yah bagi setiap negeri yang tidak samar atas mereka hilal.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">5. Pendapat Ibnul Majisyun : “<i>Tidak harus berpuasa karena persaksian orang lain</i>…”
berdalil dengan wajibnya puasa dan beriedul fithri bagi orang yang
melihat hilal sendiri walaupun orang lain tidak berpuasa dengan
beritanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Imam
Syaukani menambahkan : “Tidak harus sama jika berbeda dua arah, yakni
tinggi dan rendah yang menyebabkan salah satunya mudah melihat hilal dan
yang lain sulit atau bagi setiap negeri mempunyai iklim. Hal ini
diceritakan oleh Al-Mahdi dalam Al-Bahr dari Imam Yahya dan Hadawiyah.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Hujjah
ucapan-ucapan diatas adalah hadits Kuraib dan segi pengambilan dalil
adalah perbuatan Ibnu Abbas bahwa beliau tidak beramal (berpuasa) dengan
ru’yah penduduk Syam dan beliau berkata pada akhir hadits : “Demikian
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyuruh kami.” Ibnu Abbas
radhiallahu ‘anhuma menghapal dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bahwa penduduk suatu negeri tidak harus beramal dengan ru’yah
negeri lain. Demikian pendalilan mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Adapun
menurut jumhur ulama adalah tidak adanya perbedaan mathla’ (tempat
munculnya hilal). Oleh karena itu kapan saja penduduk suatu negeri
melihat hilal, maka wajib atas seluruh negeri berpuasa karena sabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ,”<i>Puasalah kalian karena
melihat hilal dan berbukalah karena melihatnya.” Ucapan ini umum
mencakup seluruh ummat manusia. Jadi siapa saja dari mereka melihat
hilal dimanapun tempatnya, maka ru’yah itu berlaku bagi mereka semuanya</i>.” (Fiqhus Sunah 1/368)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">As-Shan’ani rahimahullah berkata, “<i>Makna
dari ucapan “karena melihatnya” yaitu apabila ru’yah didapati diantara
kalian. Hal ini menunjukkan bahwa ru’yah pada suatu negeri adalah ru’yah
bagi semua penduduk negeri dan hukumnya wajib</i>.” (Subulus Salam 2/310)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Imam
As-Syaukani membantah pendapat-pendapat yang menyatakan bahwasanya
ru’yah hilal berkaitan dengan jarak, iklim dan negeri dalam kitabnya
Nailul Authar 4/195.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa berkata : “<i>Orang-orang
yang menyatakan bahwa ru’yah tidak digunakan bagi semuanya
(negeri-negeri) seperti kebanyakan pengikut-pengikut madzhab Syafi’i,
diantaranya mereka ada yang membatasi dengan jarak qashar shalat, ada
yang membatasi dengan perbedaan mathla’ seperti Hijaz dengan Syam, Iraq
dengan Khurasan, kedua-duanya lemah (dha’if) karena jarak qashar shalat
tidak berkaitan dengan hilal….</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<i><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Apabila
seseorang menyaksikan pada malam ke 30 bulan Sya’ban di suatu tempat,
dekat maupun jauh, maka wajib puasa. Demikian juga kalau menyaksikan
hilal pada waktu siang menjelang maghrib maka harus imsak (berpuasa)
untuk waktu yang tersisa, sama saja baik satu iklim atau banyak iklim.</span></i><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">” (Majmu’ Fatawa Juz 25 hal 104-105)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Shidiq Hasan Khan berkata : “<i>Apabila
penduduk suatu negeri melihat hilal, maka seluruh negeri harus
mengikutinya. Hal itu dari segi pengambilan dalil hadits-hadits yang
jelas mengenai puasa, yaitu “karena melihat hilal dan berbuka karena
hilal” (Hadits Abu Hurairah dan lain-lain). Hadits-hadits tersebut
berlaku untuk semua ummat, maka barangsiapa diantara mereka melihat
hilal dimana saja tempatnya, jadilah ru’yah itu untuk semuanya</i> …” (Ar-Raudhah An-Nadiyah 1/146).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah dalam mengomentari ucapan
Sayyid Sabiq yang mendukung pendapat yang mewajibkan ru’yah bagi setiap
penduduk suatu negeri dan penentuan jarak dan tanda-tandanya mengatakan :
“… <i>Saya –demi Allah- tidak mengetahui apa yang menghalangi Sayyid
Sabiq sehingga dia memilih pendapat yang syadz (ganjil) ini dan enggan
mengambil keumuman hadits yang shahih dan merupakan pendapat jumhur
ulama sebagaimana yang dia sebutkan sendiri. Pendapat ini juga telah
dipilih oleh banyak kalangan ulama muhaqiqin seperti Ibnu Taimiyyah, di
dalam Al-Fatawa jilid 25, As-Syaukani dalam Nailul Authar, Shidiq Hasan
Khan di dalam Ar-Raudhah An-Nadiyah 1/224-225 dan selain mereka. Dan
inilah yang benar. Pendapat ini tidak bertentangan dengan hadits Ibnu
Abbas (hadits Kuraib) karena beberapa perkara yang disebutkan
As-Syaukani rahimahullah. Kemungkinan yang lebih kuat untuk dikatakan
adalah bahwa hadits Ibnu Abbas tertuju bagi orang yang berpuasa
berdasarkan ru’yah negerinya, kemudian sampai berita kepadanya pada
pertengahan Ramadhan bahwa di negeri lain melihat hilal satu hari
sebelumnya. Pada keadaan semacam ini beliau (Ibnu Abbas) meneruskan
puasanya bersama penduduk negerinya sampai sempurna 30 hari atau melihat
hilal. Dengan demikian hilanglah kesulitan (pengkompromian dua hadits)
tersebut sedangkan hadits Abu Harairah dan lain-lain tetap pada
keumumannya, mencakup setiap orang yang sampai kepadanya ru’yah hilal
dari negeri mana saja tanpa adanya batasan jarak sama sekali,
sebagaimana yang ditegaskan oleh Ibnu Taimiyah di dalam Al-Fatawa 75/104
…(</i>Tamamul Minnah, hal. 397)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">3. Bolehkah Ber -Iedul Fithri Sendiri Menyelisihi Kaum Muslimin ?</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Sekarang
timbul permasalahan yaitu seseorang yang melihat ru’yah sendirian
secara jelas, apakah dia harus beriedul fithri dan berpuasa sendiri atau
bersama manusia ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Dalam permasalahan ini ada tiga pendapat, sebagaimana yang dirinci oleh Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa 25/114 :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Pendapat Pertama :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Wajib atasnya berpuasa dan ber’iedul fithri secara sembunyi-sembunyi. Inilah madzhab Syafi’i.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Pendapat Kedua :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Dia
harus berpuasa tetapi tidak ber’iedul fithri kecuali ketika bersama
manusia. Pendapat ini masyhur dari madzhab Maliki dan Hanafi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Pendapat Ketiga :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Dia
berpuasa dan ber’iedul fithri bersama manusia. Inilah pendapat yang
paling jelas karena sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
(artinya) : “<i>Puasa kalian adalah hari kalian berpuasa dan berbuka
kalian (Iedul Fithri) adalah hari kalian berbuka (tidak berpuasa) dan
Adha kalian adalah hari kalian berkurban</i>. (HR. Tirmidzi 2/37 dan
beliau berkata “hadits gharib hasan”. Syaikh Al-Albani berkata :
“Sanadnya jayyid dan rawi-rawinya semuanya tsiqah. Lihat Silsilah
Al-Hadits As-Shahihah 1/440)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Demikian keterangan Syaikhul Islam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Bertolak
dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu diatas, para ulama pun
berkomentar. Di antaranya Imam At-Tirmidzi berkata setelah membawakan
hadits ini : “<i>Sebagian ahlu ilmi (ulama) mentafsirkan hadits ini bahwa puasa dan Iedul Fithri bersama mayoritas manusia</i>.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Imam As-Shan’ani berkata : “<i>Dalam
hadits itu terdapat dalil bahwa hari Ied ditetapkan bersama manusia.
Orang yang mengetahui hari Ied dengan ru’yah sendirian wajib baginya
untuk mencocoki lainnya dan mengharuskan dia untuk mengikuti mereka
didalam shalat Iedul Fithri dan Iedul Adha.” </i>(Subulus Salam 2/72)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Ibnul Qayyim berkata : “<i>Dikatakan
bahwa di dalam hadits itu terdapat bantahan terhadap orang yang
mengatakan bahwa barangsiapa mengetahui terbitnya bulan dengan perkiraan
hisab, boleh baginya untuk berpuasa dan berbuka, berbeda dengan orang
yang tidak tahu. Juga dikatakan (makna yang terkandung dalam hadits itu)
bahwa saksi satu orang apabila melihat hilal sedangkan hakim tidak
menerima persaksiannya, maka dia tidak boleh berpuasa sebagaimana
manusia tidak berpuasa.</i>” (Tahdzibus Sunan 3/214)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Abul Hasan As-Sindi setelah menyebutkan hadits Abu Hurairah pada riwayat Tirmidzi, berkata dakam Shahih Ibnu Majah : “<i>Yang
jelas maknanya adalah bahwa perkara-perkara ini bukan untuk perorangan,
tidak boleh bersendirian dalam hal itu. Perkaranya tetap diserahkan
kepada imam dan jamaah. Atas dasar ini, jika seseorang melihat hilal
sedangkan imam menolak persaksiannya, maka seharusnya tidak diakui dan
wajib atasnya untuk mengikuti jamaah pada yang demikian itu</i>.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Syaikh Al-Albani menegaskan : “<i>Makna
inilah yang terambil dari hadits tersebut. Diperkuat makna ini dengan
hujjah Aisyah terhadap Masruq melarang puasa pada hari Arafah karena
khawatir pada saat itu hari nahr (10 Dzulhijah). Aisyah menerangkan
kepadanya bahwa pendapatnya tidak dianggap dan wajib atasnya untuk
mengikuti jama’ah. Aisyah berkata : “Nahr adalah hari manusia
menyembelih kurban dan Iedul Fithri adalah hari manusia berbuka</i>.” (Silsilah Al-Hadits As-Shahihah 1/443-444)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Akan
tetapi jika seseorang tinggal disuatu tempat yang tidak ada orang
kecuali dia, apabila ia melihat hilal, maka wajib berpuasa karena dia
sendirian di sana. Sebagaimana perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
dalam Majmu’ fatawa 25/117.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Terkadang
seorang Imam meremehkan ketika disampaikan penetapan hilal dengan
menolak persaksian orang yang adil, bisa jadi karena tidak mau membahas
tentang keadilannya atau karena politik dan sebaginya dari alasan-alasan
yang tidak syar’i, maka bagaimana hukumnya ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam hal ini mengatakan : “<i>Apa
yang sudah menjadi ketetapan sebuah hukum tidak berbeda keadaannya pada
orang yang diikuti dalam ru’yah hilal. Sama saja dia seorang mujtahid
yang benar atau salah, atau melampaui batas. Tentang masalah apabila
hilal tidak tampak dan tidak diumumkan padahal manusia sangat
bersemangat mencarinya telah tersebut dalam As-Shahihah bahwa Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda tentang para imam : Mereka (para
imam) shalat bersama kalian, jika mereka benar maka pahala bagi kalian
dan mereka, dan jika salah maka pahala bagi kalian dan dosa atas
mereka.” Maka kesalahan dan pelampauan batas adalah atas mereka bukan
atas kaum muslimin yang tidak salah dan tidak melampaui batas</i>.” (Majmu’ Fatawa, 25/206)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Jika
timbul pertanyaan bagaimana hukum puasa pada hari mendung, pada saat
hilal terhalang oleh awan sedangkan pada waktu itu malam yang ke 30 dari
bulan Sya’ban ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Dalam
permasalahan ini, Abdullah bin Abdurrahman Ali Bassam menerangkan dalam
kitab beliau Taudlihul Ahkam 1/139 sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">“Pendapat
yang masyhur dalam madzhab Imam Ahmad adalah wajib puasa pada waktu
itu. Pengikut-pengikut beliau membela madzhabnya dan membantah hujjah
orang yang menyelisihinya. Pendapat ini berdalil dengan hadits Ibnu Umar
radhiallahu ‘anhuma yang ada dalam Shahihain bahwa Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda : “<i><span style="text-decoration: underline;">Apabila
kalian melihat hilal (Ramadhan), maka puasalah dan apabila melihatnya
(hilal Syawal) maka berbukalah. Jika mendung atas kalian maka
kira-kirakanlah.” Dengan persempit bulan Sya’ban menjadi 29 hari</span></i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Sedangkan
Imam Malik, Syafi’I dan Hanafi berpendapat bahwa tidak disyari’atkannya
puasa pada waktu itu, karena pada waktu itu adalah waktu keraguan yang
dilarang puasa padanya. Mereka berdalil dengan hadits Ammar yang
diriwayatkan oleh Ashabus Sunan : “Barang siapa berpuasa pada hari yang
diragukan, maka dia sungguh telah bermaksiat kepada Abul Qasim
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam .” Pendapat inilah pendapat Imam Ahmad
yang sebenarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Ibnu
Qudamah berkata dalam Al-Mughni bahwa riwayat dari Imam Ahmad
menyatakan bahwa pada waktu itu puasa tidak wajib dan jika dia puasa,
maka tidak dianggap puasa Ramadhan. Inilah pendapat kebanyakan ahlul
ilmi (ulama).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan : “<i>Tidak
berpuasa (pada saat itu) adalah madzhab Imam Ahmad. Imam Ahmad juga
mengatakan bahwa berpuasa pada hari yang diragukan adalah mendahului
Ramadhan dengan puasa satu hari. Sungguh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam telah melarang hal itu. Yang masih diragukan adalah tentang
wajibnya berpuasa pada hari itu, padahal tidak wajib dilakukan bahkan
yang disunnahkan adalah meninggalkannya …. Kalau dikatakan boleh dua
perkara, maka sunnah untuk berbuka itu lebih utama</i>.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Beliau (Ibnu Taimiyyah) berkata dalam Al-Furu : “<i>Aku
tidak mendapatkan dari Ahmad bahwa beliau menegaskan wajibnya dan
memerintahkannya, maka janganlah (pendapat diatas) dinisbatkan
kepadanya.</i>”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan murid-murid beliau memilih larangan berpuasa (pada waktu itu).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Syaikh Muhammad bin Hasan berkata : “<i>Tidak
diragukan lagi bahwa para peneliti dari kalangan madzhab Hambali dan
selainnya berpendapat tentang tidak wajibnya berpuasa bahkan dimakruhkan
atau diharamkan</i>.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Syaikh
Abdul Lathief bin Ibrahim barkata bahwa orang yang melarang puasa (pada
waktu diatas) mempunyai hujah hadits-hadits, diantaranya hadits Ammar :
“<i>Tidak boleh puasa pada waktu ragu.” At-Tirmidzi mengatakan bahwa
berdasarkan hadits ini para ulama dari kalangan shahabat dan tabi’in
beramal.</i>”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Demikian penjelasan Syaikh Ali Bassam.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Dari
keterangan diatas menunjukkan bahwa malam ke-30 dari bulan Sya’ban
apabila tidak terlihat hilal karena terhalang oleh awan dan selainnya
adalah waktu yang diragukan padanya puasa. Oleh karena itu Imam
As-Shan’ani menegaskan : “<i>Ketahuilah bahwa hari yang diragukan
adalah hari ke 30 dari bulan Sya’ban apabila tidak terlihat hilal pada
malam itu, karena ada awan yang menghalangi atau selainnya. Bisa jadi
saat itu bulan Ramadhan atau Sya’ban. Dan makna hadits Ammar dan
selainnya menunjukkan atas haramnya puasa (pada saat itu).”</i> (Subulus Salam 2/308)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Kalau
sudah jelas bahwa hari yang diragukan, maka tidak sepantasnya bagi
seorang muslim untuk berpuasa sebelum Ramadhan satu atau dua hari dengan
alasan ihtiyath (berhati-hati) kecuali kalau hari itu bertepatan dengan
hari puasa (yang biasa ia lakukan).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Qasim Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “<i>Janganlah
kalian dahului Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari, kecuali orang
yang biasa berpuasa (bertepatan pada hari itu), maka puasalah</i>.” (HR. Muslim)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Shilah bin Zufar dari Amar berkata : “<i>Barangsiapa
berpuasa pada hari yang diragukan, maka sungguh dia telah bermaksiat
kepada Abul Qasim Qasim Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam</i>.” (Lihat Shifatus Shaum Nabi Qasim Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam karya Syaikh Ali Hasan dan Syaikh Salim Al-Hilali <span class="skimlinks-unlinked">hal.28</span>).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">4. Hukum Hilal Yang Diketahui Pada Akhir Siang</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Dari
Umair bin Anas bin Malik dari pamannya dari kalangan shahabat
bahwasanya ada sekelompok pengendara datang. Mereka mempersaksikan bahwa
telah melihat hilal kemarin. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
memerintahkan mereka untuk berbuka (Iedul Fithri) dan pergi pagi-pagi ke
tanah lapang keesokan harinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan
oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Sunan Tirmidzi 1/214, hadits ke
1026).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Hadits
ini sebagai dalil bagi orang yang berkata bahwasanya sahalat Ied boleh
dilakukan pada hari kedua, apabila tidak jelas waktu Ied kecuali setelah
keluar waktu shalatnya. Pendapat ini adalah pendapat Al-Auza’I,
At-Tsauri, Ahmad, Ishaq, Abu Hanifah, Abu Yusuf, Muhammad, Syafi’I, dll…
Dhahir hadits diatas menunjukkan bahwa shalat pada hari yang kedua itu
adalah penunaian bukan qadla.” Demikian keterangan Imam Asy-Syaukani
dalam Nailul Authar 3/310.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Imam As-Shan’ani menyatakan : “<i>hadits
diatas sebagai dalil bahwa shalat Ied dilaksanakan hari kedua tatkala
waktu Ied diketahui dengan jelas sesuadah keluar (habis) waktu shalat</i>.” (Subulus Salam 2/133)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Demikian
keterangan para ulama tentang masalah diatas yang menunjukkan bolehnya
shalat Iedul Fithri pada hari kedua. Semoga tulisan yang diambil dari
kitab-kitab para ulama ini bermanfaat bagi kita. Kesempurnaan itu hanya
mutlak milik Allah Ta’ala sedangkan makhluk tempat khilaf dan
kekurangan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Wallahu A’lam bis Shawab.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"><span style="color: #333399; font-family: Arial; font-size: 8pt;">(Dikutip dari Majalah Salafy, edisi XXIII, hal. 12-22, penulis Ustadz Zuhair Syarif).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"><span style="color: #333399; font-family: Arial; font-size: 8pt;"><span style="color: #333399; font-family: Arial; font-size: 8pt;">Penulis: Al Ustadz Zuhair Syarif, Judul: Penentuan Hilal awal bulan Ramadhan dan Syawal</span> </span> </span></div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-26810444053366671302015-04-20T10:45:00.002-07:002015-04-20T10:46:38.031-07:00Pengaruh Alquran terhadap orang-orang yang Sholeh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZkigb7QuUg9XiZ-um6s2GjeFzFllWSGIuylQTSZQOtvoS_OMHXAzUEzxA0QopT-nhYihosWF8KTgoR-3_RZZFHt4ChbAT7VN9r2NQ6RtT8oRBerYQP8z3t5mb5mxbNPOIyemkO3kdS6U/s1600/Quran.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZkigb7QuUg9XiZ-um6s2GjeFzFllWSGIuylQTSZQOtvoS_OMHXAzUEzxA0QopT-nhYihosWF8KTgoR-3_RZZFHt4ChbAT7VN9r2NQ6RtT8oRBerYQP8z3t5mb5mxbNPOIyemkO3kdS6U/s1600/Quran.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manshur bin Ammar melihat seorang pemuda sedang melaksanakan shalat
seperti shalatnya orang-orang yang takut, lalu ia memanggil pemuda
tersebut, “Hai anak muda! Apakah engkau pernah membaca firman Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan</i>.” (QS. At-Tahrim: 6)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tatkala ia mendengar ayat ini, maka ia langsung jatuh pingsan. Ketika
telah siuman ia berkata, “Berilah aku tambahan lagi.” Lantas Manshur
berkata, “Bukankah engkau tahu bahwa di Neraka Jahannam terdapat jurang
yang disebut api yang bergejolak yang mengelupaskan kulit kepala, yang
memanggil orang yang membelakangi dan yang berpaling (dari agama).”
Maka, ia pun tidak mampu memikul nasihat ini, lalu ia jatuh dan
meninggal dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya dadanya dibuka. Ternyata ditemukan dadanya bertuliskan,
“Sesungguhnya dia berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang
tinggi, buah-buahannya dekat.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manshur melanjutkan ceritanya, “Lalu saya tidur sambil memikirkan
kondisi pemuda tersebut. Di dalam tidur, saya melihatnya sedang berjalan
dengan lagak yang bagus di dalam surga. Di atas kepalanya terdapat
mahkota kehormatan. Kemudian saya bertanya kepadanya, “Dengan apa engkau
dapat memperoleh derajat seperti ini?” lalu ia berkata kepadaku,
“Bukankah engkau pernah membaca firman Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>:</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman
dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa</i>.” (QS. Al-Qamar: 54-55)</div>
<div style="text-align: justify;">
Wahai Ibnu Ammar! Sungguh, Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> telah
memberikan kepadaku pahala pasukan Badr, bahkan lebih banyak lagi. Lalu
saya bertanya kepadanya, “Mengapa bisa seperti itu?” Ia menjawab,
“Karena pasukan Badr gugur dengan pedang orang-orang kafir. Sedangkan
saya meninggal dunia dengan pedang Dzat Yang Maha Merajai dan Maha
Perkasa, yaitu Alquran Al-Karim.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Dihikayatkan dari Masruq <i>radhiyallahu ‘anhu</i> bahwa ia pernah mendengar seseorang sedang membaca ayat berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang
takwa kepada (Allah Subhanahu wa Ta’ala) Yang Maha Pengasih sebagai
perutusan yang terhormat, dan Kami akan menghalau orang-orang yang
durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.</i>” (QS. Maryam: 85-86)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lantas ia bergetar, menangis, dan berkata kepada orang yang membaca
ayat tersebut, “Ulangi lagi untukku!” Maka, ia pun terus-menerus
mengulangi ayat tersebut, sementara Marsuq menangis sehingga ia jatuh
dan meninggal dunia. Semoga Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> merahmatinya. Ia termasuk orang-orang yang meninggal dunia lantara Alquran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manshur bin Ammar berkata, “Saya memasuki kota Kufah. Pada saat saya
sedang berjalan di kegelapan malam, tiba-tiba saya mendengar tangisan
seseorang dengan suara yang penuh gelisah dari dalam rumah. Orang
tersebut berkata, “Wahai Rabbku! Demi kemuliaan dan keagungan-Mu, saya
tidak bermaksud menentang-Mu dengan berbuat maksiat kepada-Mu. Akan
tetapi, saya berbuat maksiat karena kebodohanku. Lantas sekarang siapa
lagi yang dapat menyelamatkanku dari siksa-Mu? Dengan tali siapa saya
berpegang teguh jika Engkau memutus tali-Mu dari diriku. Aduh alangkah
banyak dosaku.. Aduh tolonglah… Ya Allah!” Manshur bin Ammar berkata,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ucapan orang tersebut membuatku menangis, lalu saya berhenti dan membaca ayat berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
‘<i>Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan</i>.’ (QS. At-Tahrim: 6)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiba-tiba saya mendengar teriakan keras dan gemetar lelaki tersebut.
Saya pun berhenti hingga suara lelaki itu pun terputus dan saya pun
berlalu. Di pagi harinya saya mendatangi rumah lelaki tersebut, ternyata
saya mendapatinya telah meninggal dunia dan orang-orang sedang merawat
jenazahnya. Di sana terlihat seorang nenek yang sedang menangis, lalu
saya menanyakan tentang siapakah perempuan tua tersebut. Ternyata ia
adalah ibunya, kemudian saya menghampirinya dan saya bertanya mengenai
tingkah laku anaknya, lalu perempuan tua tersebut menjawab, “Dia
berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan bekerja mencari
rezeki yang halal. Lalu ia membagi tiga hasil dari kerjanya. Sepertiga
untuk dirinya sendiri, sepertiga lagi untuk membiayaiku, dan sepertiga
lainnya ia sedekahkan. Tadi malam ada seseorang melewatinya sambil
membaca suatu ayat, ia pun mendengar ayat tersebut lalu meninggal
dunia.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diriwayatkan bahwa Mudhar ia adalah seorang qari sedang membaca ayat ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
(Allah berfirman): “<i>Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan sebenar-benarnya</i>.” (QS. Al-Jatsiyah: 29)</div>
<div style="text-align: justify;">
Lantas Abdul Wahid bin Zaid menangis ketika mendengar ayat tersebut
sampai pingsan. Ketika telah siuman, ia berkata, “Demi kemuliaan-Mu dan
keagungan-Mu saya tidak akan berbuat maksiat kepada-Mu dengan segenap
kemampuanku untuk selamanya. Oleh karena itu, berilah saya pertolongan
untuk melakukan ketaatan kepada-Mu dengan pertolongan-Mu.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian ia mendengar seseorang membaca ayat berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Wahai j</i><i>iwa yang tenang! Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya</i>.” (QS. Al-Fajr: 27-28)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu ia meminta agar si pembaca ayat tersebut mengulangi kembali dan
bertanya, “Berapa kali saya mengucapkan irji’i.” Ia pun pingsan lantaran
takut kepada Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> dan siksa-Nya. Ia bertaubat kepada Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> dan memperbaiki diri setelah itu. Maha benar Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> yang telah berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Sekiranya Kami turunkan Alquran ini kepada sebuah gunung, pasti
kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya
kepada Allah</i>.” (QS. Al-Hayr: 21)</div>
<div style="text-align: justify;">
Zirarah bin Auf menjadi iman bagi orang banyak saat shalat Subuh. Tatkala ia membaca ayat:</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Maka apabila sangkakala ditiup, maka itulah hari yang serba sulit</i>.” (QS. Al-Muddatstsir: 8)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka, ia terjatuh dalam keadaan telah meninggal dunia. Semoga Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> merahmatinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ketika firman Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> berikut ini telah diturunkan:</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Dan sungguh, Jahannam itu benar-benar (tempat) yang telah dijanjikan untuk mereka (pengikut setan) semuanya</i>.” (QS. Al-Hijr: 43)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka, Salman Al-Farisi <i>radhiyallahu ‘anhu</i> menjerit satu jeritan, lalu ia meletakkan tangan di atas kepalanya dan pergi tak tentu arah selama tiga hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-54061986533578150252015-04-20T10:40:00.002-07:002015-04-20T10:46:11.003-07:00Buah dari sebuah Kebaikan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgeeQPLq5lgBP-QQ5Vy-BOGQdE2eMHkKifNpwgYhNdqTQg28OgaFsDA953ti6iBD81I2lkih4haAr34TgN96IMsL9U-l7v7XBLUl97L7N7RL9xzkdsChd9dJL_GlaicRGddBvm9XuTJ6Q/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgeeQPLq5lgBP-QQ5Vy-BOGQdE2eMHkKifNpwgYhNdqTQg28OgaFsDA953ti6iBD81I2lkih4haAr34TgN96IMsL9U-l7v7XBLUl97L7N7RL9xzkdsChd9dJL_GlaicRGddBvm9XuTJ6Q/s1600/images.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada suatu hari ada seorang pemabuk yang mengundang sekelompok
sahabatnya. Mereka pun duduk, kemudian si pemabuk memanggil budaknya,
lalu ia menyerahkan empat dirham kepada pembantunya dan menyuruhnya agar
membeli buah-buahan untuk teman-temannya tersebut. Di tengah-tengah
perjalanan, si pembantu melewati seseorang yang zuhud, yaitu Manshur bin
Ammar. Beliau berkata, </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Barangsiapa memberikan empat dirham kepadanya.
Selanjutnya Manshur bin Ammar bertanya, “Doa apa yang Anda inginkan?”
Lalu ia menjawab, “Pertama, saya mempunyai majikan yang bengis. Saya
ingin dapat terlepas darinya. Kedua, saya ingin Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> menggantikan empat dirham untukku. Ketiga, saya ingin Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> menerima taubat majikan saya. Keempat, saya ingin Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> memberikan ampunan untukku. Ketiga, saya ingin Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> menerima taubat majikan saya. Keempat, saya ingin Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> memberikan ampunan untukku, untuk majikanku, untukmu, dan orang-orang yang hadir di sana.” Kemudian Manshur mendoakannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembantu itu pun berlalu dan kembali kepada majikannya yang gemar
menghardiknya. Majikannya bertanya kepadanya, “Mengapa kamu terlambat
dan mana buahnya?” Lantas ia menceritakan bahwa ia telah bertemu sang
ahli zuhud bernama Manshur dan bagaimana ia telah memberikan empat
dirham kepadanya sebagai imbalan empat doa. Maka, amarah sang majikan
pun redam. Ia bertanya, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Apa yang engkau mohonkan kepada Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>?”
Ia menjawab, “Saya mohon untuk diriku agar saya dibebaskan dari
perbudakan.” Lantas majikannya berkata, “Sungguh, saya telah
memerdekakanmu. Kamu sekarang merdeka karena Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa doamu yang kedua?” Ia menjawab, “Saya memohon agar Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>
menggantikan empat dirham buatku.” Majikannya berkata, “Bagimu empat
dirham. Apa doamu yang ketiga?” Ia menjawab, “Saya memohon agar Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>
menerima taubatmu.” </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lantas si majikan menundukkan kepalanya, menangis,
dan menyingkirkan gelas-gelas arak dengan kedua tangannya dan
memecahkannya. Lalu ia berkata, “Saya bertaubat kepada Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>. Saya tidak akan mengulanginya lagi selamanya. Lalu apa doamu yang keempat?” Ia menjawab, “Saya memohon agar Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>
memberikan ampunan untukku, untukmu, dan orang-orang yang hadir di
sini.” Sang majikan berkata, “Yang ini bukan wewenangku. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah
wewenang Dzat Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika sang majikan tidur pada malam harinya, ia mendengar suara yang mengatakan, “Engkau telah melakukan apa yang menjadi wewenangmu. Sungguh, Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> telah memberikan ampunan kepadamu, si pelayan, Manshur bin Ammar, dan semua orang-orang yang hadir.”</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="goog_1881282968"></span><span id="goog_1881282969"></span>Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-62128003788442931702015-04-20T10:30:00.001-07:002015-04-20T10:30:25.412-07:00Berbulan madu bersama Bidadari<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBcDUy1o-RX-2wFZcgCT5q6YIsqdNr0IsPfpVD-sNp0L5wHhPlW5Jia3mD6-rqKjd9AtPPenWlVNgx_2M7lRER4gwtHlyys1fsuIJ9QVnrlxESGRDrKl_4KYVxTwzaFNHXiSqClDacaiA/s1600/TAman+Surga.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBcDUy1o-RX-2wFZcgCT5q6YIsqdNr0IsPfpVD-sNp0L5wHhPlW5Jia3mD6-rqKjd9AtPPenWlVNgx_2M7lRER4gwtHlyys1fsuIJ9QVnrlxESGRDrKl_4KYVxTwzaFNHXiSqClDacaiA/s1600/TAman+Surga.jpg" /></a></div>
<br /><div style="text-align: justify;">
Di kota Suffah tinggallah seorang pemuda bernama Zahid. Ia hidup pada
zaman Rasulullah SAW. Setiap hari ia tinggal di Masjid Madinah. Zahid
memang bukan pemuda tampan. Di usianya yang ke-35, ia belum juga
menikah.<br /><br />
Suatu hari, ketika Zahid sedang mengasah pedangnya, tiba-tiba Rasulullah
datang dan mengucapkan salam kepadanya. Zahid terkejut dan menjawabnya
dengan gugup. "Wahai saudaraku Zahid, selama ini engkau tampak sendiri
saja", sapa Rasulullah SAW.<br /><br />
"Allah bersamaku, wahai Rasulullah", jawab Zahid.<br /><br />
"Maksudku, mengapa selama ini engkau masih lajang..? apakah tak ada
dalam benakmu keinginan untuk menikah..?", tanya beliau lagi.<br /><br />
Zahid menjawab, "Wahai Rasulullah, aku ini lelaki yang tidak mempunyai
pekerjaan tetap, apalagi wajahku sangat tak memenuhi syarat, siapa
wanita yang mau denganku..?".<br /><br />
"Mudah saja kalau kau mau..!" kata Rasulullah menimpali.<br /><br />
Zahid hanya termangu. Tak lama kemudian Rasulullah memerintahkan
pembantunya untuk membuat surat lamaran untuk melamar wanita bernama
Zulfah binti Said. Ia anak bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya
dan cantik jelita. Surat itupun diberikan kepada Zahid untuk kemudian
diserahkan kepada Said. Setiba di sana ternyata Said tengah menerima
tamu. Maka usai mengucapkan salam, Zahid menyerahkan surat tersebut
tanpa masuk ke dalam rumah.<br /><br />
"Said saudaraku, aku membawa surat untukmu dari Rasulullah yang mulia", kata Zahid.<br /><br />
Said menjawab, "Ini adalah kehormatan buatku".<br /><br />
Surat itu dibuka dan dibacanya. Alangkah terkejutnya Said usai membaca
surat tersebut. Tak heran karena dalam tradisi bangsa Arab selama ini,
perkawinan yang biasanya terjadi adalah seorang bangsawan harus kawin
dengan keturunan bangsawan pula. Orang yang kaya harus kawin dengan si
kaya juga. Itulah yang dinamakan "sekufu" (sederajad).<br /><br />
Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, "Saudaraku, betulkah surat ini dari Rasulullah..?"<br /><br />
Zahid menjawab, "Apakah engkau pernah melihatku berbohong..?"<br /><br />
Dalam suasana demikian, Zulfah datang dan bertanya, "Ayah.. mengapa
engkau tampak tegang menghadapi tamu ini..? Apa tak lebih baik bila ia
disuruh masuk..?"<br /><br />
"Anakku, Ia adalah seorang pemuda yang sedang melamarmu. Dia akan menjadikan engkau istrinya", kata Said kepada anaknya.<br /><br />
Di saat itulah Zulfah melihat ayahnya, ia pun menangis sejadi-jadinya.
"Ayah banyak pemuda yang lebih tampan dan kaya raya, semuanya
menginginkan aku. Aku tak mau, Ayah..!" jawab Zulfah merasa terhina.<br /><br />
Said pun berkata kepada Zahid, "Saudaraku, engkau tahu sendiri anakku
merasa keberatan. Bukannya aku hendak menghalanginya. Maka
sampaikanlah kepada Rasulullah SAW bila lamaranmu di tolak".<br /><br />
Mendengar nama Rasulullah SAW disebut sang ayah, Zulfah berhenti
menangis dan bertanya, "Mengapa ayah membawa-bawa nama Rasulullah
SAW..?"<br /><br />
Said menjawab, "Lelaki yang datang melamarmu ini adalah karena perintah Rasulullah."<br /><br />
Serta merta Zulfah mengucap istigfar berulang kali dan menyesali
kelancangan perbuatannya itu. Lirih, wanita muda itu berkata kepada
sang ayah, "Mengapa ayah tidak mengatakannya sejak tadi bila yang
melamarkan lelaki itu adalah Rasulullah SAW. Kalau begitu keadaanya,
nikahkan saja aku dengannya. Karena aku teringat firman Allah :
'Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil Allah
dan Rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah
ucapan, 'Kami mendengar dan kami patuh.' Dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung.' (An-Nur : 51)."<br /><br />
Hati Zahid bagai melambung entah ke mana. Ada semburat suka cita yang
tergambar dalam rona wajahnya. Bahagia, itu yang pasti ia rasakan saat
itu. Setiba di masjid ia bersujud syukur. Rasul yang mulia tersenyum
melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.<br /><br />
"Bagaimana Zahid..?" tanya Rasulullah.<br /><br />
"Alhamdulillah diterima, wahai Rasulullah," jawab Zahid.<br /><br />
"Sudah ada persiapan..?" tanya Rasulullah lagi.<br /><br />
Zahid menundukkan kepala sambil berkata, "Rasulullah.. aku tidak memiliki apa-apa."<br /><br />
Rasulullah pun menyuruhnya pergi ke rumah Abu Bakar, Utsman dan
Abdurrahman bin Auf. Setelah mendapatkan sejumlah uang yang cukup,
Zahid pergi ke pasar untuk belanja persiapan pernikahan. Bersamaan
dengan itu Rasulullah menyeru umat Islam untuk berperang menghadapi kaum
kafir yang akan menghancurkan Islam.<br /><br />
Ketika Zahid sampai di masjid, ia melihat kaum muslimin telah bersiap dengan persenjataanya. Zahid bertanya, "Ada apa ini..?"<br /><br />
Shahabat menjawab, "Zahid.., hari ini orang kafir akan menghancurkan kita. Apakah engkau tidak mengetahuinya..?"<br /><br />
Zahid pun beristigfar beberapa kali sambil berkata, "Wah, kalau begitu
aku lebih baik menjual perlengkapan perkawinan ini dan aku akan membeli
kuda terbaik."<br /><br />
"Tetapi Zahid, malam nanti adalah bulan madumu. Apakah engkau akan pergi juga..?" kata para shahabat menasehati.<br /><br />
"Tidak mungkin aku berdiam diri..!" jawab Zahid tegas.<br /><br />
Lalu Zahid menyitir ayat, "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara,
istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan
Rasul-Nya (dari) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik." (At-Taubah : 24).<br /><br />
Akhirnya Zahid melangkah ke medan pertempuran sampai ia gugur.
Rasulullah berkata, "Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari
yang lebih cantik daripada Zulfah." Lalu Rasulullah membacakan surat
Ali Imran ayat 169 - 170.<br /><br />
"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu
mati, sebenarnya mereka itu hidup di sisi Rabbnya dengan mendapat
rezeki. Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepada
mereka, dan bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di
belakang yang belum menyusul mereka dan mereka tidak bersedih hati."<br /><br />
"Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang gugur di jalan Allah,
(bahwa mereka itu) telah mati. Sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu
tidak menyadarinya."<br /><br />
Para Shahabat pun meneteskan air mata. Bagaimana dengan Zulfah..?<br /><br />
Mendengar kabar kematian Zahid, ia tulus berucap, "Ya.. Allah.. alangkah
bahagianya calon suamiku itu. Andai aku tak dapat mendampinginya di
dunia, izinkanlah aku mendampinginya di akhirat kelak." Demikian
pintanya, sebuah ekspresi cinta sejati dari dunia hingga akhirat. Cinta
yang bersemi oleh ketaatan kepada titah Rasulullah SAW, meski semula
hati berontak.<br /><br /><br />
Dikutip dari buku "Ayat-Ayat Pedang - Kisah Kisah Pembangun Semangat Juang" Oleh : Layla TM</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-85763085788311861202015-04-19T10:11:00.002-07:002015-04-19T10:11:54.528-07:00Cukup Hanya Allah Ta’ala Sebagai Pelindung Dan Sebagai Saksi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1dCU3cOPt5Ys-wdCwo928uBxhUK8N7_HYH8uDeeIPReEUg_kHEqhMyAlBhZdHo0L2MOHtx1uK85o4SQL4QAT_oaxG03rn4GS4DNVo9n2vqQhrV8-Zo8m-4JhQul-aFFinUVG7sC-OePY/s1600/Sholat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1dCU3cOPt5Ys-wdCwo928uBxhUK8N7_HYH8uDeeIPReEUg_kHEqhMyAlBhZdHo0L2MOHtx1uK85o4SQL4QAT_oaxG03rn4GS4DNVo9n2vqQhrV8-Zo8m-4JhQul-aFFinUVG7sC-OePY/s1600/Sholat.jpg" /></a></div>
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menceritakan tentang seorang laki-laki kaum Bani Israil yang hendak
meminjam uang sebanyak 1.000 dinar kepada sebagian Bani Israil yang
lain. Orang yang akan dipinjami uang berkata, “Datangkan kepadaku
beberapa saksi untuk menjadi saksi.”
<br />
<div style="text-align: justify;">
“Cukup hanya Allah subhanahu wa ta’ala sebagai saksi,” jawab orang Bani Israil yang hendak meminjam uang.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Datangkan kepadaku seseorang sebagai penjamin.”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Cukup hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai penjamin.”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Engkau benar.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada waktu yang telah ditentukan, Bani
Israil tersebut ingin membayar hutang kepada shahabatnya. Kemudian dia
menuju ke laut mencari sebuah kapal yang bisa dia tumpangi dan
membawanya ke negeri seberang untuk membayar hutang tersebut. Namun dia
tidak menemukan sebuah kapal yang berlayar, dikarenakan cuaca buruk dan
gelombang yang besar. Lalu dia mengambil sepotong kayu dan melubanginya,
lantas meletakkan uang sejumlah seribu dinar di dalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu dia mengaitkan antara ujung
kayu yang satu dengan ujung kayu yang lain hingga rata. Ia membawa kayu
itu ke laut. Kemudian dia berkata, “Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui
bahwa sesungguhnya aku telah meminjam uang dari fulan sebanyak seribu
dinar. Dia memintaku mendatangkan seseorang sebagai penjamin, aku
mengatakan kepadanya, `Cukup hanya Allah yang menjadi penjaminku.’ Dia
pun ridha dengan semua ini demi Engkau. Si fulan juga memintaku untuk
mendatangkan seseorang sebagai saksi, lalu aku berkata kepadanya, ‘Cukup
hanya Allah sebagai saksi.’ Dia pun ridha dengan semua itu demi Engkau.
Aku sudah berusaha untuk mendapatkan sebuah kapal untuk aku antarkan
kepadanya uang yang telah dia pinjamkan kepadaku, tetapi aku tidak
mendapatkan kapal tersebut, sekarang aku menyerahkan semuanya
kepada-Mu.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu dia melemparkan potongan
kayu tersebut ke lautan. Lalu dia memandang ke tengah laut untuk mencari
seseorang yang berlayar yang bisa mengantarkannya ke negeri seberang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu, lelaki yang meminjamkan
uangnya kepada Bani Israil tersebut keluar untuk mencari kayu bakar di
tengah lautan, seketika ia mendapatkan potongan kayu yang berisi uang
tersebut. la pun membawa potongan kayu itu -yang ia anggap sebagai kayu
bakar- untuk diberikan kepada keluarganya. Ketika ia membelah kayu itu,
ia mendapatkan dinar di dalam kayu itu. Pada saat yang bersamaan orang
yang meminjam uang datang dengan membawa uang sebesar 1.000 dinar,
seraya berkata, “Demi Allah aku masih mencari kendaraan untuk membayar
piutangmu, namun aku tidak mendapatkan kendaraan itu sebelum ini.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang meminjamkan uang itu berkata, “Apakah kamu mengirimkan sesuatu untukku?”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Bukankah aku telah mengatakan bahwa sebelum kedatanganku saat ini, aku tidak mendapatkan tumpangan?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Sesungguhnya Allah telah membayarkan
hutangmu melalui sesuatu yang engkau kirim dalam potongan kayu. Karena
itu, bawalah kembali uang dinar yang engkau bawa itu. “</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /><div style="text-align: justify;">
Sumber: Buku “Wujudkan Impian Anda Dengan Do’a”, Syaikh Majdi Muhammad asy-Syahawi, </div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-34891741793297027192015-04-19T09:47:00.000-07:002015-04-19T09:48:41.534-07:00Demi Dzat Yang Maha Membolak-Balikkan Hati, Agar Engkau Menikahiku..<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlm910rMgKP9cYNk5CWW8mtqg3VBuayEIGEWmJF11EQk885rzfx0feHz6qFzh5Yr5rFnkaS3y9teMwgKLTixVwZ0k7UFT4PiFPc7PEtNsSY8bY6tzv3XcpXkk8g7Zwz41exZ6NemlVLQU/s1600/gambar-animasi-romantis-islami-untuk-dp-bbm.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlm910rMgKP9cYNk5CWW8mtqg3VBuayEIGEWmJF11EQk885rzfx0feHz6qFzh5Yr5rFnkaS3y9teMwgKLTixVwZ0k7UFT4PiFPc7PEtNsSY8bY6tzv3XcpXkk8g7Zwz41exZ6NemlVLQU/s1600/gambar-animasi-romantis-islami-untuk-dp-bbm.jpg" height="227" width="320" /></a></div>
<div align="justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="justify" style="text-align: justify;">
Maryam, istri Abu Utsman
Sa’id bin Isma’il al-Hairi bertutur, Kami akan menunda bermain,
tertawa, dan mengobrol hingga Abu Utsman masuk ke dalam wiridnya, yaitu
shalat. Apabila dia telah masuk, dia akan berkhalwat dan tidak akan
merasakan sedikit pun pembicaraan dan lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu ketika aku duduk berdua dengannya,
maka aku pun memanfaatkannya. Aku berkata, “Wahai Abu Utsman! Amalanmu
yang manakah yang paling kamu harapkan?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia bercerita, “Wahai Maryam, ketika aku
tumbuh menjadi pemuda, ketika itu aku menggembala, dan mereka
merayu-rayuku untuk menikah, tetapi aku tidak mau, kemudian seorang
perempuan datang kepadaku seraya berkata, ‘Wahai Abu Utsman, aku sangat
mencintaimu dengan kecintaan yang menghilangkan tidur dan ketenanganku.
Aku minta kepadamu, demi Dzat Yang Maha membolak-balikkan hati, agar
kamu sudi menikah denganku.’ Saya bertanya, ‘Apakah kamu memiliki orang
tua?’ Ia menjawab, ‘Ya. Fulan, tukang jahit di tempat ini.’ Lalu aku
mengirim surat kepadanya, dan dia mengiyakanku.<br />
<br />
Maka aku pun menikah
dengannya. Ketika aku hendak menggaulinya, aku menemukannya buta
sebelah, pincang, buruk rupa. Aku pun berdoa, ‘Ya Allah! milikMu-lah
segala pujian atas apa yang Engkau takdirkan untukku.’ Keluargaku
mencaciku atas hal itu. Tetapi aku malah tambah memuliakannya, sehingga
ia tidak membiarkanku keluar dari sisinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku pun tidak menghadiri
majelis karena mengedepankan ridhanya dan untuk menjaga hatinya. Aku
tetap bersamanya dalam keadaan ini selama lima belas tahun. Aku
mendampinginya seakan-akan aku memegang bara, dan aku tidak menampakkan
hal itu sedikit pun kepadanya, sampai ia meninggal. Tidak ada sesuatu
pun yang lebih aku harapkan daripada kemampuanku untuk menjaga
perasaannya.” </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Buku”90 Kisah Malam Pertama”, Penerbit Darul Haq</div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-16662464392861998442015-04-19T09:38:00.001-07:002015-04-19T09:38:14.034-07:00Cintamu Membawaku ke Surga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx2Jq0j4W8Itz4qHyShOYfl2vo2Q8HVctGyN7laRAQ5j4gi7nIDmBuRBZ1rLaPm88vkB8QLO-2w0xVqNlEDY5AI-LPRZ2Jhv3qXjL1OMcymlbrTeu2LoyFO6hCy81l9bv5AxizLwqo1eY/s1600/waterfall-scenery_00448141.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx2Jq0j4W8Itz4qHyShOYfl2vo2Q8HVctGyN7laRAQ5j4gi7nIDmBuRBZ1rLaPm88vkB8QLO-2w0xVqNlEDY5AI-LPRZ2Jhv3qXjL1OMcymlbrTeu2LoyFO6hCy81l9bv5AxizLwqo1eY/s1600/waterfall-scenery_00448141.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari
Raja’ bin Amr an-Nakha’I, ia berkata : “Adalah di Kufah, terdapat
seorang pemuda tampan. Dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat
dia mampir berkunjung ke kampong dari Bani An-Nakha. Dia melihat seorang
wanita cantik dari kalangan mereka sehingga dia jatuh cinta dan
kasmaran. Dan ternyata si wanita cantik jelita ini pun begitu juga pada
nya. Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang
untuk melamarnya kepada ayahnya. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa
putrinya telah di jodohkan dengan sepupunya. Walaupun demikian, cinta
kedua nya tidak bisa dipadamkan bahkan semakin berkobar-kobar. Si wanita
ini akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Surat itu berbunyi :<br />
“Aku telah tahu betapa besarnya cinta mu kepada ku, dan betapa besar
pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungi mu
atau aku akan mempermudahkan jalan bagi mu untuk datang menemui ku
dirumahku.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dijawab oleh pemuda yang rajin beribadah tadi melalui orang suruhan nya :</div>
<div style="text-align: justify;">
“Aku tidak setuju dengan dua alternatif mu itu : Karena Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :<br />
إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ</div>
<div style="text-align: justify;">
“Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)”. [Al-Qur’an Surat Yunus ayat 15]<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Aku takut kepada api yang tidak pernah mengecil nyala nya dan tidak pernah padam kobaran nya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika disampaikan balasan pesan tadi dari pemuda itu kepada si wanita, wanita itu berkata :<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
“Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tidak
ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa kepada Allah dari orang
lain. Semua hamba sama – sama berhak untuk itu.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian wanita itu meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan
perbuatan – perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri
kepada Allah. Akan tetapi dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu
pada sang pemuda tersebut.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan perasaan rindu yang membara,
sampai akhirnya dia meninggal dunia karena nya. Dan si pemuda itu sering
kali menziarahi kuburan wanita itu, dia menangis dan mendoakan nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu waktu pemuda itu tertidur diatas kuburan nya. Dia bermimpi
berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam
mimpi dia sempat bertanya kepada wanita itu : “Bagaimana keadaan mu? Dan
apa yang kau dapatkan setelah meninggal?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita itu menjawab : “Sebaik – baik cinta – wahai orang yang
bertanya- adalah cinta mu. Sebuah cinta yang dapat menggiring menuju
kebaikan.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemuda itu bertanya : “Jika demikian, kemanakah kau menuju?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita itu menjawab : “Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan
kehidupan yang tidak ada akhirnya. Di Surga kekekalan yang dapat ku
miliki dan tidak akan pernah rusak.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemuda itu berkata : “Aku berharap kau selalu ingat pada ku disana, sebab aku disini juga tidak akan melupakan mu.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita itu menjawab : “Demi Allah, aku juga tidak akan melupakanmu.
Dan aku meminta kepada Tuhan ku dan Tuhan mu agar kita nanti bisa
dikumpulkan (disurga). Maka batulah aku dalam hal ini dengan kesungguhan
mu dalam beribadah.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si pemuda itu bertanya : “Kapan aku bisa melihatmu?”</div>
<div style="text-align: justify;">
Jawab si wanita itu : “Tidak lama lagi, engkau akan datang melihat ku.”<br />
Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah Subhanahu wa ta’ala menuju kehadirat-Nya, meninggal dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[Kisah – Kisah Nyata hal 72-74, Syaikh Ibrahim bin Abdullah al-Hazmi.
Terjemahan Man Taraka Syai’an Lillah Awwadhahullah Khairan Minhu]</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadikanlah penghalang antara cinta mu dan dia, ketakwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga bermanfaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-35024462652202208242015-04-19T09:20:00.003-07:002015-04-19T09:27:44.650-07:00Keikhlasan Yang Pudar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvxgTgek_KxRaamiGsolAwaGRHHI73y5QORUKJThNZtMkzdiOjNwBHx-DkOn2HwPWsGxvEYDBipUXnwOAFRkXLaCBTRFUzo9tU94950dZEByslkCDSwJ3xpKg-Yb4uQ-PSVNXM6yqu-ew/s1600/194333_Tips-Trick-Fotografi-pemandangan-Jepang-yang-sudah-olah_1600x1000.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvxgTgek_KxRaamiGsolAwaGRHHI73y5QORUKJThNZtMkzdiOjNwBHx-DkOn2HwPWsGxvEYDBipUXnwOAFRkXLaCBTRFUzo9tU94950dZEByslkCDSwJ3xpKg-Yb4uQ-PSVNXM6yqu-ew/s1600/194333_Tips-Trick-Fotografi-pemandangan-Jepang-yang-sudah-olah_1600x1000.jpg" height="200" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnul Jauzi rahimahullah di dalam
bukunya “Talbis Iblis” (perangkap iblis), pernah menukilkan dari Imam
Hasan Al Bashri rahimahullah, sebuah kisah yang menarik untuk direnungi.
Berikut kisahnya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Dahulu kala, ada sebuah pohon yang
sering disembah dan dikeramatkan. Melihat hal itu, muncullah keinginan
pada diri seorang pemuda untuk menebangnya. Maka dia pun bergegas menuju
pohon itu dalam keadaan marah karena Allah. Di tengah jalan, dia
dihadang o<span class="text_exposed_show">leh iblis yang telah merubah wujudnya dalam bentuk manusia.</span></div>
<div class="text_exposed_show">
<div style="text-align: justify;">
<br />
Iblis bertanya: ke manakah engkau hendak
pergi? Si pemuda menjawab: aku hendak menebang pohon yang selama ini
selalu disembah dan dikeramatkan dari selain Allah. Iblis berkata:
maukah engkau menerima tawaran yang lebih baik untukmu? Janganlah engkau
menebang pohon itu, sebagai gantinya engkau akan mendapatkan dua dinar,
pada setiap pagi di balik bantalmu. Si pemuda balik bertanya: dari
manakah aku bisa mendapatkan bayaran itu? Iblis menjawab: itu bukan
urusanmu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Maka si pemuda pun mengurungkan niatnya
dan kembali pulang ke rumahnya. Keesokannya, di pagi hari, dia memeriksa
di balik bantalnya dan dia mendapatkan dua dinar yang dijanjikan
kepadanya.<br />
<br />
Dia merasa senang dan tak lagi melanjutkan niatnya sebelum
bertemu dengan sang iblis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sampailah pada suatu pagi, dia tidak
lagi mendapatkan dua dinar di balik bantalnya. Maka dia pun marah dan
bergegas pergi untuk menebang pohon keramat itu kembali. Seperti
sebelumnya, di tengah jalan, dia di hadang oleh sang iblis yang telah
merubah wujudnya dalam bentuk manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Iblis bertanya: ke manakah engkau hendak
pergi? Si pemuda menjawab: aku hendak menebang pohon yang selama ini
selalu disembah dan dikeramatkan dari selain Allah. Iblis pun berkata:
engkau dusta, engkau tidak akan bisa menebangnya. Namun si pemuda tidak
mempedulikan ucapan sang iblis. Maka iblis pun membantingnya ke tanah,
lalu mencekiknya, sampai hampir saja iblis membunuhnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam kondisi yang demikian, iblis
bertanya kepada pemuda itu: tahukah engkau siapa aku? Aku adalah iblis.
Saat pertama aku melihatmu pergi hendak menebang pohon itu, engkau
memang melakukannya dalam keadaan marah karena Allah, sehingga aku tidak
akan mampu menguasaimu.<br />
<br />
Namun sekarang sesudah aku menipumu dengan dua
dinar, engkau pergi hendak menebang pohon itu kembali karena dua dinar
bukan karena Allah, maka aku pun mampu menguasaimu.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Alangkah hebatnya keikhlasan sampai Iblis pun tak akan mampu berbuat sekehendaknya. Allah berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
قال رب بما أغويتني لأزينن لهم في الأرض ولأغوينهم أجمعين، إلا عبادك منهم المخلصين.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Iblis berkata: wahai Robku, oleh sebab
Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan
mereka memandang baik (maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan
menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Mu yang diberi
keikhlasan diantara mereka.” (Al Hijr: 39-40)</div>
<div style="text-align: justify;">
Marilah kita perbaiki keikhlasan kita..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Ustadz Abdul Mu’thi Al-Maidani via Kajian Kisah & Sejarah Islam</div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-23855837486656973542015-02-06T14:05:00.002-08:002015-02-06T14:05:51.876-08:00Arnoud Van Doorn "Awalnya Menghujat Nabi Muhammad Sekarang Mendapat Hidayah"
<div class="entry clearfix">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2014/10/arnould-van-doorn.jpg"><img alt="arnould-van-doorn" class="alignleft wp-image-1500" height="263" src="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2014/10/arnould-van-doorn.jpg?w=208&h=263" width="208" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah
anda masih ingat film ‘Fitna’? Film Kontroversial yang mengundang
kecaman seantero jagad Islam karena dianggap menghujat dan
menistakan/memperolok Nabi Muhammad SAW. Adalah <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Arnoud_van_Doorn"><strong>Arnoud Van Doorn</strong></a>, mantan politisi Belanda yang anti-Islam terlibat dalam pembuatan film itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang ia berubah 180 derajat dengan
menjadi seorang mualaf. Menurut Al-Jazeera dan rilis media Saudi Gazette
(23/4/2013) Van Doorn mengunjungi makam Nabi Muhammad di Madinah. Di
sana, ia salat dan memohon maaf karena menjadi bagian dari film yang
menghujat Islam dan Rasulullah itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Arnoud Van Doorn bukanlah nama baru dalam
jagat perpolitikan Belanda. Ia aktif di PVV, bahkan menjadi salah satu
pucuk pimpinan sebagai Wakil Ketua. Tetapi justru itulah yang mengusik
hatinya. Mengapa partainya selalu memusuhi Islam?<span id="more-1496"></span> Rasa penasaran Van Doorn terhadap Islam semakin tak terbendung, hingga ia pun mulai mempelajari apa itu Islam yang sebenarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Saya benar-benar mulai memperdalam
pengetahuan saya tentang Islam karena penasaran,” kata Van Doorn
mengenang awal mula hidayah Islam menghampirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasa penasaran itu membuat Van Doorn
mencari terjemah Al-Qur’an, hadits, dan buku-buku referensi Islam. Hari
demi hari berikutnya ia lalui dengan membaca dan mengkaji buku-buku itu
satu per satu, tanpa meninggalkan aktifitasnya yang lain. Selama ini Van
Doorn hanya tahu Islam dari perkataan orang-orang yang membencinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang yang dekat dengan Van Doorn
sebenarnya tahu bahwa Van Doorn membaca referensi Islam, tetapi agaknya
mereka tidak sampai berpikir bahwa itu akan menjadi jalan hidayah bagi
Van Doorn. Karena lazim dalam dunia mereka, mengkaji sebuah pemikiran
atau suatu faham tanpa harus mempercayai dan mengikutinya. Bahkan, tidak
sedikit orang yang mempelajari Islam untuk kemudian menyerangnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Van Dorn menghabiskan waktu hampir
setahun untuk mengkaji Qur’an, Sunnah dan sejumlah referensi Islam
tersebut. Ia juga menyempatkan berdialog dengan penganut Islam untuk
mengetahui lebih jauh tentang agama yang menarik hatinya tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Orang-orang di sekitar saya tahu bahwa
saya telah aktif meneliti Qur’an, sunnah dan tulisan-tulisan lain selama
hampir setahun ini. Selain itu, saya juga telah banyak melakukan
percakapan dengan Muslimin tentang agama,” ujar Doorn kepada televisi
Al-Jazirah Inggris.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semakin lama mempelajari Islam, Van Doorn
semakin tertarik. Ia mulai merasakan Islam sebagai sesuatu yang
spesial. Meskipun sebelumnya ia juga memiliki pondasi Kristen sebagai
agamanya, Van Doorn merasakan Islam itu istimewa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang selama ini ada dalam kepalanya
bahwa Islam itu fanatik, menindas wanita, tidak toleran, membabi buta
memusuhi Barat, perlahan hilang dari pikirannya. Van Doorn menemukan
Islam sebagai sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang pernah ia
sangka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Van Doorn juga menemukan, Islam adalah
agama yang cinta damai. Tidak seperti tuduhan media Barat yang selama
ini mencitrakan Islam sebagai teroris.</div>
<div style="text-align: justify;">
“99 persen kaum muslimin adalah pekerja
keras dan pecinta damai. Jika lebih banyak orang mempelajari Islam yang
benar, semakin banyak orang yang akan melihat keindahan itu,” kata Van
Doorn ketika diwawancarai oleh MNA.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jalan hidayah bagi Van Doorn semakin
terbuka lebar ketika bertemu dengan seorang Muslim bernama Aboe
Khoulani, seorang rekannya yang menjabat di Dewan Kota Den Haag. Selain
menjelaskan Islam lebih jauh, ia juga menghubungkan Van Doorn dengan
Masjid As-Soennah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Puncak “pertarungan batin” dialami Van
Doorn beberapa waktu kemudian. Apakah ia akan mengikuti hidayah yang
diamini oleh fitrahnya itu atau sebatas menjadikannya sebagai
pengetahuan. Beruntung, saat-saat itu tidak berlarut-larut. Setelah
mantap dengan Islam, Van Doorn pun mengikrarkan syahadat. Ia pun menjadi
Muslim dan menjadi saudara bagi sekitar 1,9 milyar umat. Tetapi bagi
partai dan pengikutnya, Van Doorn dicap “pengkhianat.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu ia juga berencana membuat film
yang berbalikan dengan sebelumnya, tentang Islam sebagai agama yang
penuh kelembutan. Bulan lalu ia memutuskan untuk masuk Islam setelah
mempelajari agama yang kerap ia hina, juga Rasulullah yang sebelumnya ia
lecehkan bersama petinggi Partai Untuk Kebebasan yang beraliran sayap
kanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut pengakuan Van Doorn, Apa yang ia
lakukan sebelum ini sebagai anti-Islam mengharuskannya mempelajari lebih
jauh tentang Islam dan kemudian dalam prosesnya ia mendapat pemahaman
yang lebih baik dan mendapat hidayah atas usahanya itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : Kisah Muallaf </div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-6394981201851817522015-02-06T13:48:00.001-08:002015-02-06T13:48:56.657-08:00Lee Woon Jae, Kiper Muslim dari Negeri Ginseng
<div class="entry clearfix">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2012/06/lee-won-jae.jpg"><img alt="" class="alignleft wp-image-1146" height="255" src="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2012/06/lee-won-jae.jpg?w=200&h=255" title="lee-won-jae" width="200" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama <strong><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Lee_Woon-Jae">Lee Woon-Jae</a></strong>
mungkin terdengar asing di telinga kita. Tapi, tidak demikian bagi
Penggemar sepakbola di Asia, terutama di negara asalnya Korea Selatan
(Korsel). Lee merupakan penjaga gawang kesebelasan nasional Korsel yang
pernah mengikuti beberapa kali Piala Dunia. Terakhir, dia ikut membela
negaranya pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya, Lee pernah mengikuti Piala
Dunia 1994, 2002 dan 2006. Pria kelahiran Cheongju, Chungbuk, Korea
Selatan tanggal 26 April 1973 ini memang selalu dipercaya menjadi kiper
nomor satu di timnas Korsel.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karir internasional Lee dimulai ketika ia
dipercaya untuk memperkuat tim nasional Korsel pada ajang Olympiade
1992 di Barcelona. Karirnya makin meroket ketika dia berhasil
mementahkan tendangan penalti pemain sayap Spanyol, Joaquin, di perempat
final Piala Dunia 2002. Tendangan tersebut merupakan tendangan pinalti
keempat Spanyol.<span id="more-1145"></span>Keberhasilan Lee menahan
bola yang dilayangkan Joaquin ini membuat Korea Selatan lolos ke
semifinal, untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola mereka. Kala
itu, Korsel mengalahkan La Furia Roja 5-3 dalam drama adu pinalti,
Namun, langkah tim nasional Korsel berhasil dihadang oleh Jerman di
babak semifinal dengan skor 0-1.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Terpikat Islam</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun tidak banyak yang tahu jika sosok
kiper senior tim nasional Korsel yang mendapat julukan ‘Si Tangan
Laba-Laba’ ini adalah seorang Muslim. Ya, dalam skuad tim negeri ginseng
yang berlaga dalam Piala Dunia 2010 yang baru saja berakhir, Lee boleh
dibilang satu-satunya pemain sepakbola Muslim.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perihal keislaman Lee ini memang belum
diketahui banyak pihak. Maklum, di Korsel mayoritas penduduknya beragama
Buddha dan Kristen. Jadi, tak mengherankan, jika sosok Lee sebagai
Muslim jarang diekspos. Meskipun begitu, di kalangan muslim pencinta
sepakbola, Lee lumayan dikenal. Lee adalah seorang mualaf sejak tahun
2004. Jadi, ketika dia menyandang predikat Muslim sebagai pemain Korsel
di Piala Dunia adalah sejak Piala Dunia 2006 di Jerman.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkenalan Lee dengan Islam terjadi di
tahun 2004 silam. Sebelum memeluk Islam, Lee adalah penganut Kristen
yang terbilang taat. Namun, perkembangan Islam yang cukup pesat di
negaranya membuat dia tertarik dengan ajaran Islam. Lee pun akhirnya
memutuskan menjadi Muslim. Dan, sejak saat itu ia taat menjalankan
shalat dan puasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat Ramadhan tiba, Lee tetap berpuasa
meski kompetisi sepakbola tengah berlangsung. Setiap harinya, Lee pun
seperti biasa menjalankan shalat lima waktu dan sesekali ke masjid kalau
pulang latihan atau menuju rumahnya. Lelaki berusia 37 tahun ini
menikmati hari-harinya dengan tenang meskipun orang-orang di lingkungan
sekitarnya kebanyakan non-Muslim.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lee pun merasakan tolerasi beragama di
tim nasional Korea Selatan dan di klubnya sehingga dia tidak merasa
rikuh dengan predikat Muslim yang disandangnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Pensiun</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepanjang karirnya, Lee tercatat sudah
mengikuti empat Piala Dunia, dan ini membuat namanya masuk dalam dafrtar
salah satu dari tujuh pemain Asia yang pernah bermain di empat Piala
Dunia yang berbeda. Namun, pada ajang Piala Dunia 2010 lalu ia hanya
menjadi pemain cadangan. Pelatih kepala Korsel Huh Jung-moo lebih
memercayakan posisi kiper nomor satu kepada Jung Sung-ryong.</div>
<div style="text-align: justify;">
Posisinya yang hanya menjadi pemanas
bangku cadangan selama Piala Dunia 2010 lalu ini agaknya yang membuat
Lee akhirnya memutuskan untuk pensiun sebagai pemain nasional.
Pertandingan persahabatan melawan Nigeria pada 11 Agustus 2010 lalu
dengan kemenangan 2-1 menjadi penampilan Lee yang terakhir di tim
nasional Korea Selatan. Lee telah menjadi bagian dari skuad Ksatria
Taeguk dalam 130 pertandingan sejak 1994.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : <em>[<span class="skimlinks-unlinked">republika.co.id</span>]</em>
</div>
</div>
Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-37088078987120225572015-02-06T13:41:00.004-08:002015-02-06T14:00:42.012-08:00Kisah perjalanan Islamnya "Ismail Saul Yenu" Raja di Papua
<div class="entry clearfix">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2012/06/ismail-saul-yenu.jpg"><img alt="" class="alignleft wp-image-1155" height="255" src="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2012/06/ismail-saul-yenu.jpg?w=200&h=255" title="ismail-saul-yenu" width="200" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Subhanallah,
hidayah memang datang tak mengenal umur. Itulah yang saya alami. Saat
usia menginjak angka 68 tahun, Allah membuka pintu hati saya untuk masuk
Islam. Padahal bertahun-tahun, saya adalah seorang pendeta, malah saya
adalah ketua pendeta di Manokwari. Saya sekaligus adalah Kepala Suku
Besar Serui.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya terlahir dengan nama <strong>Saul Yenu</strong>.
Saya adalah manusia tiga zaman. Saya merasakan hidup di zaman Belanda,
Jepang, dan kemerdekaan. Saya lahir 28 Oktober 1934. Karena itu saya
pernah merasakan perih getirnya perjuangan. Saat itu saya sebagai
pejuang pembebesan Irian Jaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata setelah kemerdekaan, penduduk
Irian Jaya bukannya tambah berbudaya. Mereka tetap saja dalam
ketertinggalan. Mereka tetap telanjang. Padahal di sana banyak
berkeliaran para misionaris. Kekayaan alam yang dimiliki Irian Jaya
ternyata tak memberi dampak kemajuan kepada penduduknya.<span id="more-1154"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini saya lihat berbeda dengan kalangan
Muslim. Kebetulan saya bergaul dengan baik dengan kaum Muslim di Irian
Jaya, terutama ABRI (sekarang TNI) yang sering mengadakan kegiatan ABRI
masuk desa pada dasawarsa 70-80-an. Mereka semua berpakaian. Mereka pun
membangunkan rumah-rumah gratis bagi warga Irian. Begitu senangnya saya
dengan mereka hingga saya pun dengan senang hati sering memberi bantuan
kepada mereka. Kebetulan saat itu saya bekerja di Departemen Pekerjaan
Umum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pergaulan intensif saya dengan
orang-orang Muslim itu sedikit demi sedikit menimbulkan kekaguman pada
diri saya. Mereka selalu membersihkan diri setiap hari minimal lima kali
sehari. Mereka pun selalu shalat. ”Wah, jangan-jangan karena mereka
sembahyang terus tiap hari, bumi ini menjadi berkah,” pikir saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini sangat berbeda dengan kebiasaan kami.
Kami hanya ke gereja seminggu sekali. Itu pun tidak wajib. Berarti doa
hanya sekali seminggu. Itu pun banyak di antara jemaaht gereja masih
dalam keadaan habis minum bir dan minuman keras lainnya. ”Bagaimana doa
bisa diterima kalau mabuk,” pikir saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi itulah, kenyataaannya. Suatu saat
saya berpikir: ”Kalau Kristen terus, berarti ini melanjutkan zaman
Belanda. Masyarakat tidak akan pernah maju.” Soalnya, memang Belanda-lah
yang membawa misi Kristen di Irian Jaya pertama kali. Dan hingga kini,
misionaris tidak membangun peradaban baru. Justru mereka ingin
mempertahankan budaya Irian yang sebenarnya terbelakang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pergaulan saya dengan orang-orang Muslim
mengantarkan saya pada sebuah kesimpulan bahwa Islam identik dengan
kemajuan. Dan inilah yang saya lihat sendiri. Orang-orang Muslim justru
mengajak kami menggunakan pakaian. Belakangan saya baru tahu bahwa ada
kewajiban bagi setiap Muslim menutup aurat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu eratnya hubungan saya dengan kaum
Muslim ini hingga kalangan Kristen di Manokwari menyebut saya pendeta
Krimus, alias Kristen Muslim. Saya bilang kepada mereka: ”Janganlah
mengatakan seperti itu, nanti malah bisa menjadi Muslim betulan.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Kekaguman saya atas perilaku kaum Muslim
itulah yang membuat tekad saya kian kuat untuk memeluk Islam. Saya
yakin: Islam adalah kemajuan. Pelajaran kependetaan yang saya jalani di
Gereja Tabernakel tak mampu mencegah keinginan saya memenuhi panggilan
Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Jalan Berliku</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata tak mudah masuk Islam. Mungkin
karena saya adalah kepala pendeta dan kepala suku besar. Hingga suatu
saat ketika saya menyampaikan niat saya kepada seorang kepala KUA di
Manokwari, dia menolak. Sepertinya dia tak berani mengislamkan saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi niat hati ini tak bisa dibendung.
Saya akhirnya memutuskan pergi ke Jakarta demi niat tersebut. Saya
dibantu oleh saudara Khairudin, kenalan saya yang bekerja di Angkatan
Laut. Saya kemudian diantar ke Condet, menghadap seorang ulama di sana.
Di situ saya mengucapkan syahadat. Saya pun mengubah nama menjadi Ismail
Saul Yenu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk lebih meyakinkan lagi, saya dibawa
ke Masjid Al Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saat itu bulan
Februari 2002. Keislaman saya disahkan di masjid besar itu.
”Alhamdulillah.” Setelah itu, saya pun disunat. Saya dibawa ke Bandung.
Dalam kondisi sudah tua seperti ini saya harus sunat bersama anak-anak.
Memang agak malu, tapi harus bagaimana lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Masuk Islam saya ternyata sampai juga ke
Irian Jaya, Belanda, dan Jerman. Mereka gempar. Jelas mereka tak terima
langkah saya, apalagi saya punya posisi yang penting di Manokwari
khususnya Suku Besar Serui.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena itu saya memutuskan untuk tidak
langsung pulang. Saya ingin tinggal di Jakarta terlebih dahulu, sekalian
belajar Islam. Kebetulan saat itu adalah musim haji. Saya ingin sekali
naik haji. Berkat bantuan teman-teman di Jakarta, akhirnya saya dibantu
Pak Amien Rais untuk menunaikan haji. Dalam kondisi masih diperban, saya
berangkat haji bersama rombongan Aisyiyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sepulang dari haji, saya diminta tak
langsung pulang ke Irian. Tapi saya tetap nekad. Saya yakin Allah akan
selalu menyertai kita. Saya yang sejak haji mengenakan gamis panjang dan
topi haji, berangkat naik kapal Pelni. Banyak liku-liku di perjalanan,
termasuk ketika kapal dilarang merapat di Ambon karena ada konflik. Saya
nekad meminta kapal dibolehkan sandar. Kapal pun sandar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika kapal Ciremai sampai di Manokwari,
saya justru disambut. Tidak hanya kalangan Islam tapi juga Kristen.
Saya diterima secara adat dengan cara melewati kain slopang sepanjang 40
meter berwarna biru tua. Ini adalah simbol kematian. Tapi di atas kain
itu ditaruh 100 piring yang menandakan kebangkitan. Ini artinya, sebagai
pendeta sudah mati dan bangkit lagi sebagai haji.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak itu saya berusaha menyampaikan
Islam kepada siapapun. Baik kepada keluarga maupun saya datang langsung
ke gereja. Saya selalu bilang kepada mereka: ”Saya datang untuk
sampaikan firman Allah yang sebenarnya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Memang baru hal-hal ringan yang saya
sampaikan seperti tidak boleh mabuk, harus selalu bersih dan suci. Saya
juga menyampaikan bahwa Islam tidaklah seperti yang digambarkan oleh
para misionaris sebagai agama yang harus dibenci. Islam adalah agama
yang baik yang mengajarkan manusia untuk berbudaya luhur, tidak
telanjang seperti sekarang. ”Ajaran yang demikian baik, seharusnya bisa
diterima,” kata saya dalam setiap pertemuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Paling tidak hingga kini sudah ada 50
orang yang masuk Islam. Alhamdulillah. Sebanyak 20 di antaranya sudah
naik haji. Keluarga pun beberapa mengikuti jejak saya. Anak saya yang
berjumlah 37 orang, tujuh di antaranya sudah masuk Islam. Istri saya
empat orang, dua di antaranya pun sudah jadi mualaf. Alhamdulillah. Saya
akan terus berusaha agar penduduk Irian terbebas dari
keterbelakangannya dengan cara mengajak mereka masuk Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai bantuan kini sedang saya
kumpulkan, terutama adalah pakaian. Saya ingin mereka berpakaian,
menutup aurat. Itulah salah satu ajaran Islam. Allahua akbar Islam akan
memebawa suku terkebelakang menjadi manuasia yang terhormat dan beradab!</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : <em>(hidaytullah)</em></div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-71492312933392085672015-02-06T13:41:00.003-08:002015-02-06T13:49:11.083-08:00Eric ‘Bilal’ Abidal dari Katolik Menjadi Islam yang taat<div class="entry clearfix">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2012/06/eric_abidal.jpg"><img alt="" class="alignleft wp-image-1160" height="255" src="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2012/06/eric_abidal.jpg?w=200&h=255" title="eric_abidal" width="200" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h1 class="title">
</h1>
<div style="text-align: justify;">
Kariernya di lapangan hijau kian moncer. Penggemar La Liga Spanyol pasti mengenal sosok <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/%C3%89ric_Abidal"><b>Eric Abidal</b></a>.
Ia dikenal sebagai bek andal yang memperkuat FC Barcelona dan Timnas
Prancis. Mei lalu, Abidal sempat menjadi pusat pemberitaan, ketika klub
sepak bola terkemuka asal Italia, Juventus, berniat memboyongnya dari
Barcelona.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak tanggung-tanggung, Si Nyonya Tua –
julukan Juventus – siap mendatangkan Abidal ke Turin dari Barcelona
dengan bonus striker David Trezequet. Namun, tawaran menggiurkan itu
ditolak Barca. Abidal yang dikenal sebagai bek kiri, yang memiliki
keunggulan dari aspek kekuatan fisik serta teknik, memutuskan tetap
bermain di Barca hingga Juni 2012 mendatang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia memperpanjang kontrak dengan Barca yang semula berakhir pada 2011. ”<i>Buyout clause</i> bagi Abidal adalah 90 juta euro,” demikian keterangan yang disampaikan Barcelona melalui situs resminya.<span id="more-1159"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Abidal adalah salah satu pesepak bola
dunia yang beragama Islam. Sejatinya, dia adalah seorang mualaf. Sang
bintang memeluk agama Islam baru enam tahun terakhir. Terlahir di Lyon,
Prancis, pada 11 September 1979, Abidal berasal dari keluarga imigran
asal Afrika. Sebelumnya, Abidal merupakan seorang pemeluk agama Katolik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertemuan dengan wanita yang kini menjadi
istrinya telah mengantarkannya pada agama Allah SWT. Setelah menikah
dengan Hayet Abidal, seorang perempuan asal Aljazair, Abidal memeluk
agama Islam. Setelah mengucap dua kalimah syahadat, ia berganti nama
menjadi Eric Bilal Abidal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kepada majalah <i>Match</i> yang terbit
di Paris, Abidal mengatakan, agama Islam telah mendorongnya untuk
bekerja keras untuk memperkuat timnya. ”Saya memeluk Islam dengan
keyakinan penuh,” ujar ayah dua anak itu. Sejak masuk Islam, Abidal
berusaha menjadi Muslim yang taat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia tak pernah melupakan shalat. Terlebih
lagi, di markas FC Barcelona, Camp Nou, masih ada dua pemain lainnya
yang beragama Islam, yakni Seydou Keita dan Yaya Toure. Ketatnya jadwal
pertandingan yang harus dilakoni, membuat Abidal sedikit terkendala saat
menjalankan ibadah puasa secara penuh pada bulan Ramadhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ramadhan lalu, Abidal memutuskan tak
berpuasa ketika membela Barca. Menurutnya, hal itu terpaksa dilakukan,
sebagai komitmen terhadap profesionalitasnya sebagai pemain. Hal serupa
sebenarnya juga dilakukan dua rekannya di El Barca, Seydou Keita dan
Yaya Toure. Meski begitu, ketiganya mengganti puasa di lain hari,
setelah Ramadhan berakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Abidal memulai karier profesionalnya
bersama klub sepak bola Prancis, AS Monaco, pada 16 September 2000. Ia
sempat 22 kali menyandang ban kapten bersama Monaco. Setelah itu, dia
pindah ke Lille OSC. Di klub inilah, dia bereuni dengan mantan
pelatihnya, Claude Puel, dan 62 kali membela Lille.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di akhir 2004, dia kembali ke kota
kelahirannya dan bergabung dengan Lyonnais. Ia berhasil mengantarkan
timnya meraih dua gelar di Ligue 1 berturut-turut selama dua musim.
Selama kariernya di Prancis, dia dikenal sebagai salah satu bek terbaik
di Ligue 1. Di Lyon, dia bermain bersama kiper Gregory Coupet, Francois
Clerc, dan Anthony Reveillere serta dua pemain Brasil, Cris dan Cacapa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada 30 Juni 2007, Abidal hengkang ke
Barcelona dengan nilai transfer 15 juta euro. Di Camp Nou dia memakai
nomor punggung 22. Sejak itu, Abidal menjadi pemain pilar Barca. Nilai
kontrak Abidal mencapai 90 juta euro dengan klausal pelepasannya, dan
Lyon akan menuai bonus sebesar 500 ribu euro jika Barca meraih gelar
Liga Champions untuk empat tahun ke depan. Dan, itu terjadi setelah
Barca berhasil mengalahkan Manchester United di Roma.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><b>Motivasi Sang Istri</b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Istri adalah motivator utama bagi suami.
Hal itu sangat dirasakan betul oleh bek kiri tim nasional Prancis dan FC
Barcelona, Eric Abidal. Kesuksesannya merumput di lapangan hijau tak
lepas dari peran sang istri. Motivasi dan dukungan penuh yang dipompa
sang istri, Hayet Abidal, telah membuat peformanya saat memainkan si
kulit bundar bertambah maksimal.</div>
<div style="text-align: justify;">
”Bagiku, dia (Hayet) adalah sebuah
permata. Dia juga pemegang kemudi yang sangat menakjubkan. Saya
beruntung mendapat perempuan seperti dia, yang sanggup memberikan arahan
dan pendapat yang logis sebelum aku memutuskan hal krusial, termasuk
dalam memilih karier,” ungkap Abidal seperti ditulis <i>France Football.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Abidal mengakui, kepindahannya ke
Barcelona tak terjadi begitu saja. Saran ‘magis’ sang istrilah yang
mampu menggerakkan hatinya untuk mencoba peruntungan di negeri Matador.
Betapa tidak, tanpa harus pindah ke Barcelona pun, Abidal telah memiliki
segalanya di Prancis. Tetapi, di mata sang istri, semua itu belum
sempurna. Satu-satunya cara, menurut sang istri, Abidal harus berkarier
di klub luar negeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hayet mendorongnya untuk bergabung
bersama Barcelona. ”Aku ingin suamiku tak hanya terpaku bermain di klub
sepak bola Prancis. Penting bagi kami untuk menyiapkan masa depan,
terutama setelah ia pensiun nanti. Jadi, berkenalan dengan banyak orang
di mancanegara memberi banyak keuntungan. Nantinya, kami bisa menjalin
relasi bisnis ataupun kerja sama apa yang saling menguntungkan,” ujar
Hayet, yang memang terkenal memiliki insting bisnis tinggi itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Besarnya peran Hayet dalam kehidupan
pribadi Abidal sudah dibuktikan sejak mereka menikah. Usai menikah,
Abidal memilih memeluk Islam setelah mendapat bimbingan intensif dari
sang istri yang asli Aljazair. ”Semua berlangsung alami. Pilihan memeluk
agama Islam bukan karena faktor istriku, tapi sebuah hadiah yang
tiba-tiba saja muncul. Itu benar-benar terjadi apa adanya. Mengalir
begitu saja dan membuatku merasa bahagia,” ungkap Abidal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski dikenal sebagai seorang Muslim yang taat, Hayet juga sangat dekat dengan dunia <i>entertainment.</i>
Bedanya, dia sangat pandai membagi peran dan penampilan. Ia tahu saat
harus mengenakan busana sopan dan kapan harus mengenakan gaun indah.
”Saya seperti istri pesepak bola lain. Bedanya, saya tak suka
berfoya-foya atau larut di dunia malam. Lebih indah jalan-jalan bareng
Abidal dan belanja bersama,” tutur Hayet.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertemuan Abidal dengan sang istri
terjadi ketika ia masih remaja. Kedua sejoli ini kemudian memutuskan
untuk menikah pada Juli 2003 silam. Dari pernikahan tersebut, keduanya
dikaruniai dua orang putri, yakni Meliana yang lahir pada 2004 dan
Canelia lahir tahun 2006.</div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-8342204813751321002015-02-06T13:41:00.001-08:002015-02-06T13:41:44.546-08:00Mengagumi Keindahan Alquran "Hakeem Olajuwon" masuk Islam<div style="text-align: justify;">
<img alt="hakeem olajuwon muallaf" class="alignleft size-medium wp-image-1391" height="255" src="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2013/11/hakeem-olajuwon.jpg?w=200&h=255" style="cursor: move;" width="200" /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Di era 1990 hingga awal 2000-an, nama <b><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Hakeem_Olajuwon">Hakeem Olajuwon</a></b>
begitu memukau publik Amerika Serikat (AS), khususnya bagi penggemar
basket NBA. Pasalnya, sosok dengan tinggi badan 213 sentimeter itu
berhasil menampilkan permainan indah dan menawan. Tak heran, bila
namanya selalu disejajarkan dengan pebasket andal NBA lainnya, seperti
Abdul Kareem Jabbar dan Michael Jordan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan, klub Houston Rockets yang
dibelanya sejak tahun 1984, berhasil dibawanya untuk meraih gelar juara
di tahun 1994 dan 1995. Dan, Olajuwon sendiri dinobatkan sebagai pemain
terbaik NBA di tahun 1994. Pada musim kompetisi berikutnya, ia pun
selalu menjadi langganan untuk masuk di tim NBA All Stars.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena kebolehannya dalam menunjukkan
aksi yang memukau, Olajuwon termasuk salah satu dari lima pemain tengah
legendaris NBA, bersama dengan Bill Russell, Wilt Chamberlain, Kareem
Abdul-Jabbar,<span id="more-1388"></span> dan Shaquille O’Neal. Selama
bermain di ajang NBA (1984-2002), ia tercatat pernah memperkuat dua klub
berbeda, yaitu Houston Rockets dan Toronto Raptors. Pada tahun 2003,
Olajuwon menyatakan pensiun dari dunia yang telah membesarkan namanya
itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Muslim</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini, setelah pensiun, Olajuwon lebih
banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan dakwah dan mendalami Islam.
Alasannya untuk mendalami Islam itu setelah terjadi satu peristiwa di
tahun 2000 yang membekas hingga saat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu malam tahun 2000, ia mendengarkan
sebuah bacaan ayat Alquran dari kaset. Semakin lama ia makin tertarik
dengan bacaan tersebut. Ia kemudian mencari tahu dan mencoba
mempelajarinya. Dan, pada suatu hari, di sebuah kamar hotel di Miami,
Olajuwon dengan khusyuk membaca ayat-ayat Alquran. “Sebenarnya saya
malu, sebab suara saya terdengar sumbang dan tinggi,” katanya seperti
dikutip dari situs <i>beliefnet.com</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Tapi, tak mengapa. Ketika mulut Anda
sudah melafalkannya, Anda akan merasakan betapa indahnya kandungan
bahasa Alquran,” kata Olajuwon lagi. Dengan Kitab suci tersebut,
Olajuwon merasakan sedang berkomunikasi dengan Allah. Itulah yang
membuatnya makin dekat dengan Tuhan Yang Maha Pencipta. Bahkan, sejak
saat itu, ia pun menambahkan sebuah huruf di depan namanya. Yakni, dari
Akeem, menjadi Hakeem. Sebuah nama yang diambil dari salah satu Asmaul
Husna, yang berarti seorang penegak hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak menyatakan diri mendalami Islam,
Olajuwon benar-benar menjalankannya dengan penuh perhatian. Karenanya,
orang mengenal Olajuwon sebagai pribadi Muslim yang taat. Bahkan, ia
selalu membawa kompas yang bisa menunjukkan arah kiblat di arena basket
saat ia akan bertanding atau sedang latihan; ia tak pernah lupa memasang
alarm pengingat waktu shalat setiap harinya; ia membaca Alquran di
pesawat; dan ia mengunjungi masjid di setiap kota yang disinggahinya
kala bertanding, terutama untuk shalat Jumat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hebatnya lagi, gaji yang didapatkan dari
hasil keringat selama bermain basket, ia mendermakan pendapatannya itu
sekitar 20 persen untuk kaum miskin. “Tuhan datang pada kita, dan surga
tidaklah murah,” ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada bulan Ramadhan, Olajuwon tak pernah
batal berpuasa, bahkan ketika ia bertanding untuk klubnya, kecuali ia
sakit. Puasa sama sekali tidak mempengaruhi permainannya di lapangan.
“Tenaga saya sangat kuat, bahkan meledak. Ketika waktu berbuka tiba, air
minum terasa sangat nikmat,” katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika sebagian olahragawan Muslim
menganggap berpuasa di bulan Ramadhan sebagai ganjalan, Olajuwon malah
menganggapnya berkah. Sebab, dengan datangnya bulan suci Ramadhan, umat
Muslim justru sangat diistimewakan. “Karena inilah bulan penuh rahmat,
ampunan, dan saatnya berdekatan dengan Tuhan,” ujarnya, “Anda bisa
memperbanyak amalan di bulan ini, membaca Alquran lebih sering, dan
banyak belajar.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Hakeem Olajuwon berasal dari keluarga
kelas menengah. Orangtuanya merupakan pengusaha semen. Semasa tinggal di
Lagos, Olajuwon tidak pernah mendapatkan pendidikan agama dari kedua
orangtuanya. Keluarganya tinggal di lingkungan yang sebagian besar
warganya adalah Muslim.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selepas menamatkan pendidikan sekolah
menengah atas (SMA), Olajuwon memutuskan hijrah ke Amerika Serikat (AS)
guna melanjutkan pendidikan di Universitas Houston. Saat berkuliah di
Universitas Houston, ia tergabung dalam tim bola basket kampus, dan
berhasil membawa perguruan tinggi ini menjuarai pertandingan antarkampus
di Amerika sebanyak dua kali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti halnya saat tinggal di Lagos,
ketika tinggal di Houston pun Olajuwon selalu berdekatan dengan masjid.
Bahkan, ketika datang pertama kali ke negeri Paman Sam ini, suara azan
dari masjid pula yang membuatnya jatuh cinta. Sejak saat itu, ia pun
selalu menyempatkan datang ke berbagai seminar dan pengajian di sela
waktu sibuknya. Semua itu ia lakukan untuk mempelajari Islam secara
lebih mendalam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi Olajuwon, berkarier dalam bidang apa
pun, harus mendedikasikan hidupnya untuk agama yang diyakini
kebenarannya. Boleh jadi, karena alasan itu pula yang mendorong Olajuwon
terpaksa menceraikan sang istri, Lita Spencer, yang pernah menjadi
teman sekampusnya dan yang telah dikaruniai seorang puteri bernama
Abisola.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1995, ia menikah lagi dengan
Dalia Asafi. Dari pernikahan keduanya ini, ia memiliki tiga orang
puteri: Asafi, Rahma, dan Aisha. Olajuwon selalu mendidik keempat
puterinya untuk menjadi Muslimah yang taat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski menyandang dua status minoritas di
Amerika-sebagai warga berkulit hitam dan Muslim, namun Olajuwon mengaku
hidup damai dalam Islam. “Allah berfirman dalam Alquran agar kita tak
saling menghinakan sesama. Islam tidak memandang warna kulit dan status.
Jika saya pergi ke masjid, meski seorang pebasket yang kaya dan
terkenal, tetap saja saya merasa minder kalau bertemu imam. Ia lebih
baik dariku. Ini soal pengetahuan,” paparnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ingin Menjadi</b> <b>Dai</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Olajuwon mengaku gemar mendiskusikan
masalah keimanan dengan rekan satu timnya, terutama penganut Kristen
yang taat. Beberapa di antara mereka, menurut Olajuwon, menanggapi
dengan baik saat dirinya berbicara mengenai Islam. Bahkan, obrolan di
antara teman ini kerap masuk ke persoalan perbandingan keagamaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari, misalnya, rekan setimnya yang
beragama Kristen mengoloknya karena menolak menyantap daging babi.
Olajuwon balik berkata, “Kalau kamu menaati perintah Injil, kamu
seharusnya juga tidak boleh memakannya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi Olajuwon, Islam adalah sikap
istikamah. Itulah yang membuatnya tidak pernah lupa untuk menjalankan
shalat lima kali setiap hari. Ia juga kerap berzikir untuk mengawali
setiap gerak hidupnya. “Kamu tak akan lupa walau sedetik pun. Ada
komunikasi terus-menerus, dan kamu tak akan kehilangan kesadaran ini.
Apapun yang saya lakukan, saya menganggapnya sebagai shalat,” katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia mengaku merasa beruntung hidup di
Amerika. Karena di negara Adidaya tersebut, kata Olajuwon, setiap Muslim
dengan segala kemudahan akses, bisa belajar Islam dari dasarnya, bukan
semata mempraktikkan budaya Islam yang dibawa dari negara asal mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Di sini saya punya banyak kesempatan
berinteraksi dengan Muslim dari berbagai belahan bumi. Mereka membawa
ilmu baru dari budaya dan latar belakang berbeda, lalu memperkenalkannya
sebagai bagian dari Islam. Tetapi, setelah saya mempelajari Alquran,
ternyata tidak semua yang mereka perkenalkan itu Islami,” tukasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesadaran untuk selalu mengingat Tuhan
ini menyertainya ke arena bola basket. Islam mengajarinya untuk
mengedepankan kasih sayang. Itu berarti, “Anda harus bermain sportif,
jangan curang. Sebab pertanggungjawabannya kepada Tuhan,” kata Olajuwon.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lelaki yang pernah menjadi wakil ketua
Islamic Da’wah Center ini suatu ketika pernah ditanya kesediaannya
menjadi seorang imam. Dan jawabannya, “Itu butuh tanggungjawab besar.”
Kalau diberi pilihan, ia mungkin memilih jadi dai. “Saya sedang
menjalaninya sekarang,” tambahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : Kisah Muallaf </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-67968607626452552352015-02-06T13:33:00.004-08:002015-02-06T13:39:08.450-08:00Chika Nakamura, Mantan Petinju Jepang yang Memeluk Islam <img alt="chika-nakamura" class="alignleft wp-image-1466" height="253" src="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2014/05/chika-nakamura.jpg?w=202&h=253" width="202" /> <br />
Sehelai pashmina berwarna ungu terang
tampak menghiasi dan menutup seluruh bagian rambut di kepalanya. Jika
dilihat sepintas, sosoknya sama seperti kebanyakan perempuan Muslimah
lainnya. Namun, siapa yang bisa menduga kalau perempuan berwajah
oriental ini sejatinya adalah seorang atlet tinju profesional di negeri
Paman Sam.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>Chika Nakamura</strong>, demikian
nama lengkap pemberian kedua orang tuanya. Ia bukanlah orang Amerika
asli ataupun Amerika keturunan. Kedua orang tuanya adalah orang Jepang
asli. Ia lahir dan tumbuh hingga remaja di Nara, Jepang. Tiga belas
tahun yang lalu, dia memutuskan pindah ke Amerika Serikat untuk mengejar
kariernya sebagai petinju. Saat itu, usianya terbilang masih belia, 19
tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi kebanyakan kaum perempuan, tinju
bukanlah sebuah profesi yang menarik. Selain sarat dengan kekerasan,
profesi ini juga tidak cukup menjanjikan dari segi<span id="more-1463"></span>
pendapatan. Saat ini, memang hanya ada sedikit petinju wanita yang
memiliki penghasilan tinggi, salah satunya adalah Laila Ali, yang tak
lain adalah putri petinju legendaris dunia, Muhammad Ali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena alasan itu pula, keluarga Chika di
Jepang tidak pernah memberikan dukungan kepada wanita bertubuh kekar
itu untuk menekuni karier di dunia tinju. Kendati tidak mendapat restu
dari orang tuanya, hal ini tidak menyurutkan langkah Chika untuk terus
menekuni profesi ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan, dia menjadikan tinju sebagai
sebuah pekerjaan penuh waktu. Di saat sedang tidak ada tawaran
bertanding, Chika mengisi harinya dengan melatih para calon petinju
wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karier di dunia tinju mulai ditekuni
Chika secara serius setelah bergabung dengan sasana tinju Gleason’s
Boxing Gym yang berada di Brooklyn, New York. Sejak 2003, ia lalu mulai
terjun ke dunia tinju profesional untuk kategori kelas ringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong> Hidayah di awal Ramadhan</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dunia pukul-memukul itu, Chika pernah
menempati peringkat ke-10 petinju wanita dunia versi WIBA. Dengan rekor
tanpa terkalahkan dari lima kali tanding, pada 2007, ia memperoleh
gelar New York State Golden Gloves.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di atas ring, perempuan kelahiran 32
tahun silam ini sangat ditakuti lawan-lawannya. Hal itu terlihat ketika
pada 29 Juni 2007 silam, lawan Chika yang sedianya akan melakoni sebuah
petarungan, hari itu urung tampil di atas ring.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut pihak panitia, petinju yang akan
menjadi lawan Chika tiba-tiba menyatakan mundur dari pertarungan itu
pada menit terakhir untuk alasan yang tidak diketahui. Kadang-kadang
lawan akan terintimidasi. Kadang-kadang mereka tidak serius dalam bisnis
ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Tinju memang begitu menakutkan karena
hasil yang diperoleh sangat sedikit dan kita mendapatkan pukulan
bertubi-tubi. Itu sebabnya mengapa saya berlatih dengan sangat keras dan
selalu berusaha tampil dalam keadaan prima,” ujar Chika.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski para rekannya sesama atlet tinju
kerap menghadiri pesta yang menyuguhkan minuman beralkohol, tidak
demikian dengan Chika. Kehidupannya di Amerika bisa dikatakan sebagai
sebuah pengorbanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Saya hidup seperti layaknya seorang
biarawan. Saya tidak minum, tidak berpesta, dan tidak merokok.
Sebaliknya, saya mengonsumsi makanan sehat, pergi tidur tepat waktu, dan
berlatih setiap hari. Jadi, kapan pun ada pertandingan, mental saya
selalu siap,” ungkapnya seperti dikutip dari laman Women’s Sports
Foundation.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak memutuskan untuk pindah ke Amerika,
hubungan Chika dan orang tuanya di Jepang bisa dikatakan renggang.
Mereka tidak pernah saling menghubungi satu sama lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengisi kekosongan peran kedua
orang tuanya, Chika telah menganggap sang pelatih Carlos Ortiz dan
istrinya, Maria, sebagai keluarga barunya. Dalam kehidupan tinjunya,
Ortiz merupakan orang kelima yang pernah melatih Chika.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, bagi Chika, Ortiz adalah sosok
pelatih yang selama ini dicarinya. “Itu takdir. Saya sangat beruntung
bisa memiliki dia (sebagai pelatih). Dia seperti pahlawan bagi saya.
Bukan Oscar De La Hoya, bukan Mayweather, ataupun Muhammad Ali,” kata
Chika.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum terjun sebagai pelatih, Ortiz
merupakan salah satu petinju besar dunia. Dia pernah menjadi juara dunia
tiga kali. Gaya serangannya di atas ring dikenal unik. Chika memegang
rekor delapan kali menang, tiga kali dengan Knock Out (KO), dan satu
kali kalah.<br />
<strong><br />
<strong>Menemukan Islam </strong></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Kehidupan Ortiz yang sederhana memberikan
pengaruh yang cukup siginifikan pada pribadi seorang Chika. “Saya
belajar banyak dari dia,” ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Tidak hanya soal tinju, tapi juga
tentang hidup dan makna kehidupan. Semakin saya berjuang, semakin saya
belajar banyak mengenai kehidupan rohani dan keinginan untuk memberi.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Kini, dunia di atas ring bagi Chika tidak
selamanya menjanjikan. Ia tidak bisa menjadikan tinju sebagai
satu-satunya jalan dan tujuan hidupnya. Setelah keberadaannya tidak lagi
dibutuhkan dalam dunia tinju, ia berharap suatu saat bisa mengabdikan
dirinya pada pekerjaan sosial.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk itu, sejak beberapa tahun terakhir,
ia memutuskan untuk kembali ke bangku sekolah. Dengan dukungan dari
Maria, ia mendaftar di sebuah sekolah tinggi dan mengambil jurusan studi
bahasa Inggris.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan sejak saat itu, Chika mulai
mengurangi aktivitasnya di dunia tinju. Perubahan yang terjadi dalam
diri Chika dalam memandang kehidupan ini pada akhirnya telah membawanya
pada Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tepat sehari sebelum masuknya bulan
Ramadhan 1431 H lalu, Chika memutuskan untuk berikrar menjadi seorang
Muslimah sejati. Tidak banyak orang yang mengetahui perihal keislamannya
ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah memeluk Islam, kini keseharian
Chika banyak dihabiskan di masjid, baik untuk mendalami kitab suci
Alquran maupun berdiskusi mengenai ajaran Islam lebih jauh. Beberapa
kali ia didapati tengah mengikuti kajian Islam yang biasa
diselenggarakan di sebuah masjid di pusat Kota Manhattan.</div>
Kini, Chika menutup auratnya dengan
busana Muslimah. Berbeda dengan saat masih menjadi atlet tinju, mualaf
yang berasal dari Negeri Matahari Terbit itu tak lagi tampak kekar.
Kini, Chika tampak anggun. Ia telah memilih Islam sebagai jalan hidup.
Hidayah Allah memang bisa diperoleh oleh siapa saja yang dikehendaki-
Nya.<br />
<br />
Sumber : Kisah Muallaf <br />
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-31901640975455181842015-02-06T13:33:00.003-08:002015-02-06T13:36:52.317-08:00Terkesima Mendengar Suara Azan "Danny Williams" jadi Muallaf <div class="entry clearfix">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2013/11/danny-williams.jpg"><img alt="danny-williams" class="alignleft size-medium wp-image-1431" height="255" src="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2013/11/danny-williams.jpg?w=200&h=255" width="200" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Di atas ring, nama <b><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Danny_Williams_%28boxer%29">Danny William</a>s</b>
mungkin tidak setenar legenda tinju dunia, seperti Muhammad Ali, George
Foreman, Mike Tyson, Evander Holyfield, ataupun Lennox Lewis. Namun,
kiprahnya di dunia tinju profesional kelas berat dunia patut diacungi
jempol.</div>
<div style="text-align: justify;">
Betapa tidak, di hadapan ratusan ribu
hingga jutaan pasang mata dibuat tercengang saat menyaksikan
pertandingan antara Danny Williams melawan Mike Tyson pada 31 Juli 2004
silam. Ketika itu, Williams yang tidak diunggulkan memukul KO Mike
Tyson, sang legenda tinju dunia pada ronde keempat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal, dalam pertandingan yang diadakan
di Freedom Hall State Fairground, Louisville, Kentucky, Williams tidak
diunggulkan. Sementara itu, banyak pihak yang mengunggulkan si ‘Leher
Beton’. Namun, kenyataan yang terjadi sebaliknya. Tyson, yang sempat
mendominasi pembukaan dua ronde dalam pertandingan c<span id="more-1426"></span>omeback-nya ke dunia tinju, secara mengejutkan berhasil dikalahkan di ronde ke-4.<br />
Atas keberhasilannya ini, Williams lalu mendapat julukan sebagai ‘orang yang memukul keluar Tyson’.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak banyak publik yang tahu bahwa
Williams adalah seorang Muslim, seperti halnya Tyson. Sebelum memeluk
Islam, Williams adalah seorang penganut Kristen yang taat. Ketertarikan
petinju asal Inggris ini terhadap Islam bermula saat ia tengah menjalani
liburan di Turki tahun 2000. Saat berada di Turki ini, Williams
mendengar suara alunan azan. “Aku merinding saat mendengar suara azan
tersebut,” ujarnya kepada kantor berita BBC.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak itu, pria kelahiran Kota London
tanggal 13 Juli 1973 ini mengaku bahwa hatinya mulai terketuk untuk
mencari tahu mengenai Islam. “Saat itu, yang ada di pikiranku inilah
(Islam, red) cara hidup yang dicontohkan oleh Tuhan dan aku harus
mengikutinya,” ungkap petinju yang memiliki nama asli Daniel Williams.</div>
<div style="text-align: justify;">
Williams mengakui ajaran Islam
benar-benar sesuai dengan falsafah hidup yang ingin ia jalankan. Ia juga
menemukan kecocokan dengan ajaran Islam. “Saya menemukan ajaran Islam
itu sangat mudah. Terutama dalam menjalankan kewajiban shalat lima waktu
meski saya harus bangun pada pukul 03.00 atau 04.00 dini hari untuk
menjalankan shalat subuh. Namun demikian, saya tenang dan mendapatkan
kedamaian saat menjalankannya,” paparnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kepada BBC, Williams mengungkapkan bahwa
tantangan terberat setelah menjadi seorang Muslim adalah ketika harus
menjalani sesi latihan dan pertandingan di saat bulan Ramadhan.
Pengalaman tersebut pernah ia alami di tahun 2006 lalu. Kala itu
Williams dijadwalkan akan bertanding melawan Matt Skelton pada Juli
2006.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam duel tersebut, Williams mengalami
kekalahan pada ronde ke-3 dan cedera serius pada bagian hidungnya.
Kekalahan tersebut, ungkapnya, lebih disebabkan oleh sesi latihan yang
dijalaninya menjadi berkurang karena secara bersamaan ia tengah
menjalankan puasa Ramadhan. Namun, diakui Williams, dirinya tidak pernah
menyesali kekalahan tersebut. Baginya, mampu menjalankan ibadah puasa
dengan baik dan sempurna jauh lebih penting dari kemenangan saat
bertinju.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Sepanjang Ramadhan aku memang
menghentikan semua kegiatan bertinju karena ingin mengisinya dengan
kegiatan ibadah dan memuji Allah. Sebisa mungkin aku berusaha untuk
menjadi hamba Allah yang baik pada bulan di mana Nabi Muhammad menerima
wahyu untuk pertama kalinya,” paparnya beralasan.<br />
Williams menambahkan, dalam bulan puasa, Allah melarang umatnya untuk
mencaci, memukul, dan lain sebagainya karena hal itu bisa memengaruhi
pahala puasa. “Sebagai Muslim yang baik, tentunya di saat Ramadhan harus
melakukan hal-hal yang baik. Tidak ada memukul, berdebat dengan orang,
intinya Anda harus dalam kondisi bersih dari perbuatan tercela sebisa
mungkin,” ungkap Williams, layaknya seorang pendakwah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kariernya sebagai petinju
professional, tercatat Williams bertanding sebanyak 51 kali. Dari
pertarungan sebanyak itu, 41 kali dia memenangkan pertarungan, dan 31 di
antaranya dengan kemenangan KO, sedangkan sembilan dari pertarungannya
berakhir dengan kekalahan dan sekali tanpa ada keputusan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tinggalkan Dunia Tinju untuk Beribadah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tinju dikenal sebagai salah satu cabang
olahraga yang syarat dengan kekerasan fisik, seperti memukul orang.
Padahal, di dalam ajaran Islam, ungkap Williams, para pemeluknya
dilarang melakukan hal tersebut. Hal itu diakuinya kerap menimbulkan
pertentangan di dalam batinnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Aku menyadari betul bahwa pada satu
titik aku harus memutuskan apakah akan tetap menjalankan profesi sebagai
petinju yang kerap bertentangan dengan ajaran Islam atau harus keluar
dari olahraga ini.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Kendati sulit, pada pertengahan tahun
ini, Williams memutuskan untuk berhenti dari dunia tinju yang sudah
digelutinya selama 15 tahun lebih. Pertarungan melawan Derek Chisora
pada 15 Mei 2010 seakan menjadi duel terakhir yang dilakoni Williams di
dunia yang telah membesarkan namanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum pertandingan, kepada pers
Williams mengungkapkan bahwa pertarungannya dengan Chisora kemungkinan
akan menjadi penampilannya yang terakhir di atas ring, baik hasilnya ia
menang maupun kalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Setelah tidak lagi bertinju, mungkin
saya akan melakukan pekerjaan di bidang keamanan. Tetapi, sebelum saat
itu tiba, saya masih ingin mengejar impian saya untuk menjadi juara
dunia kelas berat,” ujarnya dalam sebuah kesempatan sebelum
pertarungannya dengan Chisora.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pertandingan tersebut, Chisora
berhasil memukul KO Williams pada ronde kedua dan keluar sebagai juara.
Ia pun memutuskan untuk tidak meneruskan kegiatannya dalam bertinju dan
fokus mengabdikan dirinya untuk beribadah kepada Allah.</div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-30004875617312135982015-02-06T13:30:00.001-08:002015-02-06T13:36:31.879-08:00Perjalanan Spiritual Seorang Komedian Muslim AS "Preache Moss"<div class="entry clearfix">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2012/05/preacher-moss.jpg"><img alt="" class="alignleft wp-image-844" height="214" src="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2012/05/preacher-moss.jpg?w=273&h=214" title="preacher-moss" width="273" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Nama <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Preacher_Moss"><b>Preacher Moss</b></a>
sudah tidak asing lagi bagi publik AS umumnya dan komunitas Muslim
khususnya, yang menggemari komedi. Moss adalah pendiri dari kelompok
komedi “Allah Made Me Funny” dan membuatnya menjadi salah seorang
komedian Muslim yang kerap membuat orang terpingkal-pingkal karena
banyolan-banyolannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu banyolan Moss yang terkenal
adalah ketika ia bercerita, “Jika mungkin dan dibolehkan, saya ingin
mengganti nama saya dengan nama ‘Allahu Akbar’. Saya membayangkan pasti
akan hebat sekali ketika saya di bandara dan petugas bandara menyebut
nama saya yang tertera di paspor ‘Allahu Akbar’.” Banyolan yang pasti
membuat orang tersenyum. Tentu saja Moss tidak bermaksud melakukan
penghinaan dengan humornya itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Moss mendapatkan inspirasi untuk
humor-humornya dari pengalamannya sehari-sehari sebagai seorang Muslim
dari kalangan warga kulit hitam di AS, dimana ia bergaul dengan banyak <span id="more-843"></span>anak-anak
jalanan di lingkungan tempat tinggalnya di Washington D.C. Sebelum
memeluk Islam, Moss adalah seorang penganut Kristen dan dibesarkan
dengan didikan Kristen oleh keluarganya. Munculnya gerakan Black Panther
dan Nation of Islam dengan pemimpin-pemimpinnya, seperti Malcolm X,
yang telah memberikan pengaruh besar bagi dirinya sebagai anak muda
kulit hitam di AS ketika itu dan menjadi awal perkenalannya dengan
Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Moss masih mengingat dua kenangan besar
dalam hidupnya, yang telah mendorongnya untuk mempelajari kekuatan dan
keindahan Islam dari gerakan-gerakan hak asasi di AS. Ia menyebutnya
sebagai “Islam protes” dan “Islam regular” atau Islam yang lahir dari
Nation of Islam dan harga diri warga kulit hitam dengan Islam yang
dibawa oleh para imigran dan generasi Muslim pertama di AS.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kenangan pertama yang masih membekas di
hati Moss adalah ketika ia menyaksikan bagaimana teman sekelasnya begitu
taat menjalankan ibadahnya sebagai seorang Muslim, meski dalam kondisi
dan situasi yang paling sulit. Hal itu membuat Moss sangat kagum dan
menghormati sahabat Muslimnya itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kenangan kedua yang menyentuh hati Moss
adalah sahabatnya yang ia kenal di pergaulan anak jalanan di Washington
D.C. Sahabat yang menurut Moss selalu dirundung masalah. Suatu hari ia
mendengar kabar sahabatnya itu meninggal dunia. Moss dan beberapa teman
datang ke rumah sahabatnya itu dan di kamar sahabatnya itu Moss melihat
banyak buku-buku tentang Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Saya melihat ia memiliki sesuatu. Dia
berada di jalan untuk menuju ke satu arah yang besar. Ia tahu sesuatu
yang saya tidak tahu. Dan saya ingin sekali tahu lebih banyak tentang
jalan itu,” tutur Moss tentang sahabatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Masuk Islam</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditanya kapan tepatnya ia resmi menjadi
seorang Muslim, Moss akan diam dan berusaha mengingat kembali masa-masa
remajanya sampai ia menjadi seorang mahasiswa jurusan jurnalistik dan
film di Universitas Marquette, Wisconsin.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia mengaku tidak ingat betul tanggal
berapa ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Yang ia ingat, kejadiannya
ketika ia masih kuliah dan ia belajar Islam dari banyak sumber. Waktu
itu ia bekerja sebagai guru untuk anak-anak yang mengalami gangguan
emosi dan menjadi komedian. Perjalanannya hidup yang sebenarnya, kata
Moss, ia alami setelah ia mengucapkan syadahat dan menjadi seorang
Muslim.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Selama masa kuliah, masuk Islam adalah
sebuah pertempuran. Apakah saya akan mengikuti jalan ini atau saya tetap
di jalan yang lama? Banyak sekali konflik dalam diri saya,” kata Moss.</div>
<div style="text-align: justify;">
Moss terus mempelajari Islam dan banyak
bergaul dengan orang lain yang juga mempelajari Islam. Ia akhirnya
menemukan bahwa ajaran-ajaran dalam Al-Quran dan tradisi-tradisi yang
dilakukan Rasulullah Muhammad Saw adalah benar dan mutlak. Ia bertemu
dengan beragam orang saat mempelajari Islam, orang yang sangat
membantunya samapai orang yang manipulatif.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ada kenyamanan dalam apa yang saya alami
sebagai seorang individu, tetapi juga ada pencerahan atas apa yang saya
harus lakukan untuk menumbuhkan budaya dan iman dalam diri saya.
Rasanya mustahil akan ada “Allah Made Me Funny” jika saya tidak tidak
belajar bagaimana untuk menumbuhkan budaya itu,” ujar Moss.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia menegaskan, konsep “budaya keimanan”
yang mendorongnya pada jalan Islam yang dipilihnya. “Saya menjumpai
banyak orang, sebagian dari mereka sangat luas pengetahuannya, yang akan
bisa bicara tentang tradisi Quran dan soal jalan dan kehidupan para
nabi, tapi akhirnya hanya menemui jalan buntu karena mereka tidak cukup
pandai untuk mengembangkan kebudayaan,” papar Moss.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Mereka cuma pandai bicara tentang
kebudayaan ratusan tahun silam, tapi tidak bisa menirunya di era modern
ini. Ada keseimbangan yang tidak wajar, dimana pengetahuan hanya menjadi
satu-satunya nilai dalam hal ini. Yang saya temukan adalah, kondisi itu
bertentangan dengan keseluruhan ide dari agama yang memprotes, yang
seharusnya menginspirasi kita untuk tumbuh, melahirkan dan mengembangkan
sebuah budaya dimana kita menjalankan keyakinan agama Islam kita dalam
kehidupan saat ini,” jelas Moss.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia mencontohkan, seorang Muslim
mengkritiknya saat ia manggung di Philadelphia. Muslim itu mengatakan
bahwa dalam Islam komedi itu haram, bid’ah dan Rasulullah Muhammad Saw
melarang banyolan. Tapi setelah mengkritiknya, lelaki itu langsung pergi
dengan mobilnya. Dan Moss yang keheranan cuma bisa bilang, “Anda
ngomong apa sih, komedi itu bid’ah? Anda baru saja kabur dengan cara
bid’ah.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Muslim di Hollywood</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menjadi seorang Muslim merupakan
perjuangan bagi Moss, apalagi buat dirinya yang sangat menggemari dunia
komedi dan sudah menjadi bagian dari industri hiburan. Moss berhenti
mengajar, karena Hollywood ‘memanggilnya’. Moss memberikan sebagian uang
pensiun gurunya pada ibunya dan sebagian lagi ia gunakan untuk mengejar
impiannya di dunia komedi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karirnya sebagai komedian menanjak
seiring dengan reputasinya menulis skenario untuk sejumlah aktor dan
komedian di Hollywood. Tapi menjadi seorang Muslim di Hollywood bukan
hal yang mudah. Moss mengalami saat-saat penuh tekanan karena ia tidak
boleh membuat banyolan-banyolan tentang perempuan atau topik-topilk yang
akan dinilai sebagai anti-Muslim. Itulah sebabnya, Moss akhirnya
memutuskan meninggalkan Hollywood dan memilih jalur solo karir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia lalu membentuk group lawak dengan
Muslim lainnya, yaitu Azhar Usman dan Azeem, kemudian ditambah dengan
masuknya Mo Amer. Jadilah kelompok komedi “Allah Made Me Funny”. Moss
mengatakan bahwa ia ingin Muslim bisa mengekspresikan diri mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Setiap kali orang mendengarkan kami dan
mereka Muslim, mereka akan bilang ‘Dengar, orang-orang ini punya
nilai-nilai,” ujar Moss tentang harapannya pada Muslim lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski namanya sudah populer, seperti juga
kelompok komedi lainnya, “Allah Made Me Funny” masih kesulitan jika
ingin manggung di negeri-negeri Muslim seperti Arab Saudi atau Dubai.
“Kami ingin menampilkan narasi yang baru dan berbeda tentang apa itu
Muslim. Dan hal itu berat buat negara-negara dimana agama Islam
berawal,” ujar Moss.</div>
<div style="text-align: justify;">
Moss memahami hal itu. Ia mencontohkan
pengalamannya sendiri, meski sudah lebih dari 20 tahun memeluk Islam,
Moss mengaku masih terus dalam proses belajar. Ia tidak sungkan mengakui
keimanannya di depan publik sebagai seorang Muslim, tanpa harus melepas
nilai-nilai dalam dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Moss mengakui bahwa ia belum menjadi
seorang Muslim yang baik. Tapi ia berharap bisa pensiun dari duna komedi
dan akan memusatkan kehidupannya pada keluarga dan agamanya. “Saya
ingin belajar bahasa Arab. Banyak sekali yang ingi saya baca. Tapi saya
akan selalu memprotes, dan protes saya sekarang ditujukan untuk kaum
Muslimin agar punya rasa memiliki terhadap agamnya,” tukas Moss. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : kisahmuallaf </div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-71910503735073158852015-02-06T12:46:00.001-08:002015-02-06T12:46:23.569-08:00Dokter Katolik RSUD Cibinong Ikrar Syahadat masuk Islam<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: #444444;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrrzQ-Ht9Npuhda4RzpLrJdx1xqvR5WtMDLWgUTzi3aV5eFgbHKWNUxXkGNnh4qznFDkr_mFg6dvuGSd9yFeiPq5GqsJpIt4bEM0dV36Y2vbRtydFC1rrgHrvAZ4YxCm0snyd4nK6z6-s/s320/Alhamdulillah+Dokter+Katolik+RSUD+Cibinong+Ikrar+Syahadat+Dihadapan+Ustadz+Arifin+Ilham.jpg" width="320" /> </span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: #444444;">Gemuruh
ribuan takbir tahlil membahana waktu dhuha pagi ini di mesjid Az Zikra
Sentul Bogor, air matapun tidak terasa berlinang sebagai rasa syukur
bahagia menyambut saudara Cokro Winarto, seorang dokter RSUD Cibinong
masuk Islam, Ahad (1/2/2015).</span></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;">Dengan
terbata bergetar menangis beliau mengucapkan Syahadat hijrah dari
katholik. "Setelah saya pelajari Islam, hanya Islamlah agama yang
BENAR", ungkapnya sebelum Ustadz Arifin Ilham bimbing bersyahadat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"></span><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"></td><td style="text-align: center;"></td><td style="text-align: center;"></td><td style="text-align: center;"></td><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIZcpdW0QxR1JR4lJF3fmngrz-wrtDkq1XcVmUPQzGAN2lUf85pLr3T82YXDJHziPFVdfAfEDjQHSCLd_fA481fZiHkBkVkM2Rtku8OhRAw5k3Rm8ZvShveLhy7CpwDZE-wk1DBlmkz4Y/s1600/Alhamdulillah+Dokter+Katolik+RSUD+Cibinong+Ikrar+Syahadat+Dihadapan+Ustadz+Arifin+Ilham+2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIZcpdW0QxR1JR4lJF3fmngrz-wrtDkq1XcVmUPQzGAN2lUf85pLr3T82YXDJHziPFVdfAfEDjQHSCLd_fA481fZiHkBkVkM2Rtku8OhRAw5k3Rm8ZvShveLhy7CpwDZE-wk1DBlmkz4Y/s400/Alhamdulillah+Dokter+Katolik+RSUD+Cibinong+Ikrar+Syahadat+Dihadapan+Ustadz+Arifin+Ilham+2.jpg" width="400" /></a></td></tr>
</tbody></table>
<br /><span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;">Selesai
syahadat Ustadz Arifin Ilham memberikan nama Islam, Muhammad Zakir
Ilham. Semakin hebat tangisnya kemudian Ustadz Arifin memeluknya dan dan
jamaahpun menangis. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIZcpdW0QxR1JR4lJF3fmngrz-wrtDkq1XcVmUPQzGAN2lUf85pLr3T82YXDJHziPFVdfAfEDjQHSCLd_fA481fZiHkBkVkM2Rtku8OhRAw5k3Rm8ZvShveLhy7CpwDZE-wk1DBlmkz4Y/s1600/Alhamdulillah+Dokter+Katolik+RSUD+Cibinong+Ikrar+Syahadat+Dihadapan+Ustadz+Arifin+Ilham+2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;">"Makasih
ustadz, saya sangat bahagia dg Islam" ucapnya. Beliau muallaf yang ke
598 melalui majlis Az Zikra. Semoga semakin banyak teman teman kita yang
meraih Hidayah ALLAH...aamiin</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;">sumber :[islamedia/fb.arifin]</span><br /><span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-30776872858413182322015-01-24T01:22:00.002-08:002015-02-06T12:52:49.496-08:00Kisah Perjalanan Muhammad Ali masuk Islam<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<img class="rg_i" data-src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRLzA2n388a_5liPyzZHbQJx7FuEiyIY9Nf0wMj_5oz4D5E5JXh" data-sz="f" name="Ummwq14lSJL1dM:" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRLzA2n388a_5liPyzZHbQJx7FuEiyIY9Nf0wMj_5oz4D5E5JXh" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;" /> <br />
Muhammad Ali (lahir sebagai Cassius
Marcellus Clay, Jr. pada 17 Januari, 1942) adalah pensiunan petinju
Amerika Serikat. Pada tahun 1999, Ali dianugerahi “Sportsman of the
Century” oleh Sports Illustrated.Ali tiga kali menjadi Juara Dunia Tinju
kelas Berat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ali
lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Namanya mengikuti nama
ayahnya, Cassius Marcellus Clay, Sr. Ali kemudian mengubah namanya
setelah bergabung dengan Nation of Islam dan akhirnya memeluk Islam
Sunni pada tahun 1975.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum
masuk Islam, dia menjuluki dirinya dengan “Yang Terbesar” karena dia
adalah petinju terbaik pada masanya. Bahkan para pengamat olah raga
mengakuinya sebagai petinju terbaik abad ini. Sejarah tinju belum pernah
mengenal petinju secepat dia. Dia berlaga dengan gesit di atas ring dan
memukul KO lawannya, lalu berseru dengan bangga, “Akulah yang
terbesar”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Akan
tetapi setelah masuk Islam, dia membuang julukan ini, karena tidak suka
membanggakan diri dan menjadi seorang yang sederhana dengan jiwa yang
Islami.Dialah petinju dunia Casius Mercelus Clay yang setelah itu dikenal dengan Muhammad Ali Clay.<br />
Dia bercerita tentang perjalanannya masuk Islam.<br />
Aku
dilahirkan di Kentucky, Amerika Serikat. Daerah yang dikenal dengan
ayam goreng khas yang memakai namanya, yang juga terkenal dengan
perbedaan etnis yang kental.<br />
Sejak kecil aku sudah merasakan
perbedaan perlakuan ini karena aku berkulit coklat. Barangkali hal
inilah yang mendorongku untuk belajar tinju agar bisa membalas perlakuan
jahat teman-temanku yang berkulit putih. Dan karena aku mempunyai bakat
serta otot yang kuat sehingga memudahkan jalanku.<br />
Ketika belum genap berusia 20 tahun, aku sudah memenangkan pertandingan kelas berat di Olimpiade Roma tahun 1960.<br />
Hanya
beberapa tahun kemudian aku berhasil merebut juara dunia kelas berat
dari Sony Le Stone dalam pertarungan paling pendek, karena hanya
beberapa menit aku berhasil menjadi juara dunia. Dan di antara tepuk
riuh para pendukung dan kilatan-kilatan alat kamera, aku berdiri didepan
jutaan penonton yang mengelilingi ring dan kamera TV Islam, mengucapkan
dua kalimat syahadat dan mengganti namaku menjadi Muhammad Ali Clay.
Untuk memulai sebuah peperangan baru melawan kebatilan yang
menghalangiku mengumumkan ke-Islaman-ku semudah ini.<br />
Kepindahanku
ke agama Islam adalah hal yang wajar dan selaras dengan fitrah-fitrah
yang Allah ciptakan untuk manusia. Kembaliku ke fitrah kebenaran
membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berfikir, ini dimulai tahun 1960,
ketika seorang teman muslim menemaniku pergi ke masjid untuk
mendengarkan pengajian tentang Islam. Ketika mendengarkan ceramah, aku
merasakan panggilan kebenaran memancar dari dalam jiwaku, menyeruku
untuk menggapainya, yaitu kebenaran hakikat Allah, agama dan makhluk.<br />
Perjalanan
keimananku berlangsung bertahun-bertahun dalam bentuk perbandingan
antara Islam dan Masehi, sebutah perjalanan yang berat, karena
orang-orang disekitarku menghalangiku, kondisi masyarakatku rusak,
kebenaran dan kebatilan bercampur aduk, ditambah lagi dengan doktrin
gereja yang menggambarkan keadaan orang-orang muslim yang lemah dan
terbelakang yang diakibatkan oleh ajaran Islam itu sendiri. Tapi Allah
memberiku petunjuk, dan menerangi jalan pilihanku sehingga aku dapat
membedakan antara realita umat Islam sekarang dengan hakekat Islam yang
abadi. Aku meyakini bahwa Islam membawa kebahagiaan untuk semua orang.
Tidak membeda-bedakan warna kulit, etnis dan ras, semuanya sama
dihadapan Allah azza wa jalla. Yang paling utama di sisi Tuhan mereka
adalah yang paling bertakwa. Aku meyakini sedang berada didepan sebuah
kebenaran yang tak mungkin berasal dari manusia.<br />
Aku membandingkan
ajaran Trinitas dengan ajaran Tauhid dalam Islam. Aku merasa bahwa
Islam lebih rasional. Karena tidak mungkin tiga Tuhan mengatur satu alam
dengan rapih seperti ini. “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan
bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang”. (QS. 36 : 40). Ini
suatu hal yang mustahil terjadi dan taka akan memuaskan orang yang
berakal dan mau berfikir.<br />
Aku merasakan betapa orang-orang Islam
menghormati Isa A.S. dan ibunya. Menempatkan mereka pada kedudukan yang
sama. Ini hanya ada dalam Islam atau ajaran Nasrani yang masih murni,
adapun yang diucapkan para pendeta dan pastur adalah kebohongan belaka.<br />
Aku
membaca terjemahan Al-Qur’an dan akupun bertambah yakin bahwa Islam
adalah agama yang hak yang tidak mungkin dibuat oleh manusia. Aku
mencoba bergabung dengan komunitas muslim dan aku mendapati mereka
dengan perangai yang baik, toleransi dan saling membimbing. Hal ini
tidak aku dapatkan selama bergaul dengan orang-orang Nasrani yang hanya
melihat warna kulitku dan bukan kepribadianku.<br />
Inilah kisah masuk
Islamnya juara tinju dunia Muhammad Ali Clay yang mengumumkan
ke-Islaman-nya terang-terangan pada saat kemenangannya, seolah-olah dia
ingin memberikan pukulan keras kepada para taghut seperti yang dialami
oleh lawannya Sony Le Stone.<br />
Masuk Islam-nya bukanlah akhir dari
segalanya tapi baru permulaan, karena hari itu adalah hari kelahirannya
yang sebenarnya. Dia memulai hidup barunya dari sini, dia tinggalkan
seluruh masa lalunya yang bertentangan dengan Islam dan memfokuskan
perhatiannya hanya kepada Allah. Surat yang pertama kali dia hafal
adalah Al-Fatihah yang ia memulai perjalanan kedamaian dan keimanan.<br />
Muhammad
Ali berziarah ke Mekkah tahun 1973, berkali-kali dia kesana dan juga ke
Madinah Al-Munawwarh. Dia memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa
yang telah dilakukannya sebelum masuk Islam, dan memohon kepada-Nya agar
memberinya husnul khatimah.<br />
Sekarang dia adalah seorang pemimpin
keluarga muslim. Dia memberi nama puteri-puterinya dengan nama-nama yang
Islami adalah : Muhammad, Maryam, Rasyidah, Khalilah, Jamilah, Hana dan
Laila. Mereka mempelajari Islam dan senantiasa pergi ke masjid untuk
untuk menjalin hubungan yang abadi dengan Tuhan mereka dan anak-anak
muslim lainnya.<br />
Kini dia termasuk orang-orang yang giat berdakwah
di Amerika dan memberikan dana. Meskipun demikian dia masih merasa belum
memberikan yang terbaik untuk Islam. Dibenaknya ada harapan dan
keinginan untuk memberikan lebih banya untuk pengabdian kepada agama
Allah dan menegakkan kalimah-Nya.<br />
Kilas Balik<br />
* 17 Januari
1942: Lahir dengan nama Cassius Marcellus Clay, Jr. dari ayah Cassius
Marcellus Clay, Sr., seorang pelukis billboard (papan iklan) dan rambu
lalu lintas dan ibu Odessa Grady Clay, seorang pencuci pakaian.<br />
*
Pada usia 12 tahun, Clay, jr. melapor kepada polisi bernama Joe Martin,
bahwa sepeda BMX barunya dicuri orang. Joe Martin, yang juga seorang
pelatih tinju di Louisville, mengajari Clay kecil cara bertinju agar
dapat menghajar si pencuri sepeda. Clay kecil sangat antusias berlatih
tinju di bawah bimbingan Martin.<br />
* 1960: Meraih medali emas kelas berat ringan Olimpiade 1960 di Roma, Italia.<br />
* 29 Oktober 1960: Debut pertama di ring profesional. Menang angka 6 ronde atas Tunney Hunsaker.<br />
*
25 Februari 1964: Merebut gelar juara dunia kelas berat dengan menang
TKO ronde 7 dari 15 ronde yang direncanakan atas Sonny Liston di
Florida, AS. Liston mengalami cedera pada leher yang membuatnya
mengundurkan diri<br /> dari pertandingan.<br />
* Segera setelah menang
atas Liston, Clay memproklamirkan agama dan nama barunya, Muhammad Ali,
serta masuknya dia dalam kelompook Nation of Islam yang kontroversial.
(Pada buku biografi Ali yang diluncurkan pada tahun 2004, Ali mengaku
sudah tidak bergabung dengan NOI, tapi bergabung dengan jamaah Islam
Sunni pada tahun 1975.<br />
* 25 Mei 1965: tanding ulang antara Ali
melawan Liston yang penuh kontroversi. Pukulan Ali yang begitu cepat
menimbulkan spekulasi di kalangan tinju yang menyebut pukulan Ali
sebagai ‘phantom punch’. Pukulan itu begitu cepat, sehingga tidak tampak
mengenai Liston yang roboh. Banyak isu yang berkembang, termasuk suap
dan ancaman orang-orang NOI terhadap Liston dan keluarganya, tapi Liston
membantah semua itu dengan menyatakan pukulan Ali menghantamnya dengan
keras.<br />
* 1967 – 1970 Ali diskors oleh Komisi Tinju karena menolak
program wajib militer pemerintah AS dalam perang Vietnam. Ungkapannya
yang terkenal dalam menolak wamil ini, “Saya tidak ada masalah dengan
orang-orang Vietcong, dan tidak ada satupun orang Vietcong yang
memanggilku dengan sebutan Nigger!”<br />
* 8 Maret 1971, Ali kalah angka dari Joe Frazier di New York, dan harus menyerahkan gelarnya.<br />
*
30 Oktober 1974: Rumble in the Jungle. Ali merebut kembali gelar juara
kelas berat WBC dan WBA setelah menumbangkan George Foreman di Kinsasha,
Zaire pada ronde ke 8.<br />
* 1 Oktober 1975: Thrilla in Manila.
Presiden Ferdinand Marcos memboyong pertandingan Ali vs Fraizer III ke
kota Manila, Filipina. Ali menang TKO ronde 14 dalam pertandingan yang
sangat seru dan menegangkan, bahkan disebut sebagai salah satu
“pertandingan tinju terbaik abad ini”. Frazier yang kelelahan akhirnya
menyerah dan tidak mau melanjutkan pertandingan pada istirahat menjelang
ronde ke-15. Setelah itu, saat akan wawancara dengan televisi, Ali
terjatuh karena kehabisan tenaga; setelah istirahat beberapa menit,
wawancara bisa dilakukan, tapi Ali harus duduk di bangku karena sudah
kehabisan tenaga.<br />
* 15 September 1978: Ali mengalahkan Leon Spinks
dengan angka 15 ronde di New Orleans. Ali mengukuhkan diri sebagai
petinju pertama yang merebut gelar juara kelas berat sebanyak 3 kali.<br />
* 6 September 1979: Ali menyatakan mengundurkan diri dari tinju, dan gelar dinyatakan kosong.<br />
*
2 Oktober 1980: Ali kembali ke ring tinju, melawan bekas kawan latih
tandingnya, Larry Holmes, yang telah menjadi juara dunia kelas berat
dalam pertandingan yang diberi judul “The Last Hurrah”. Dalam
pertandingan yang berat sebelah, Ali tidak mampu berkutik, sedang Holmes
tampak tidak tega ‘menghabisi’ Ali yang tak berdaya. Ali menyerah dan
mengundurkan diri pada ronde 11, Holmes dinyatakan menang TKO.<br />
*
Disebutkan, dalam laporan medis yang dilakukan di Mayo Clinic, Ali
dinyatakan menderita gejala sindrom Parkinson seperti tangan yang
gemetar, bicara yang mulai lamban, serta ada indikasi bahwa ada
kerusakan pada selaput (membran) di otak Ali. Namun Don King
merahasiakan hasil medis ini, dan pertandingan Ali vs Holmes tetap
berlangsung.<br />
* Sebelum pertandingan melawan Larry Holmes ini, Dr.
Ferdie Pacheco, dokter pribadi yang telah mendampingi Ali selama puluhan
tahun, dengan terpaksa mengundurkan diri karena Ali tidak mau
mendengarkan nasehatnya untuk menolak pertandingan melawan Holmes, dan
lebih memilih bertanding melawan Holmes. Dalam salah satu buku biografi
Ali, Pacheco mengemukakan bahwa selama latihan Ali sempat kencing darah
akibat kerusakan ginjal terkena pukulan, dia juga mengemukakan bahwa Ali
sudah memiliki gejala sindrom Parkinson sejak sebelum pertandingan ini.<br />
* Setelah pertandingan tersebut, dilakukan cek medis ulang, dan hasilnya menguatkan hasil sebelumnya.<br />
*
11 Desember 1981, sekali lagi Ali yang sudah uzur, mencoba kembali ke
dunia tinju melawan Trevor Berbick di Bahama dalam pertandingan yang
diberi tajuk “Drama in Bahama”. Dalam kondisi renta, Ali mampu tampil
lebih bagus daripada saat melawan Holmes, walaupun akhirnya kalah angka
10 ronde. Setelah pertandingan ini, Ali benar-benar pensiun dari dunia
tinju.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-13688840231426223942015-01-24T01:17:00.001-08:002015-02-06T12:55:17.394-08:00Kisah Perjalanan Mike Tyson menjadi Muallaf<div style="text-align: justify;">
<img class="rg_i" data-src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQCiWYb_oKKOnS91tCuvdf8hjPEuvmmYmT0XQAf75IRg7ET2kv0" data-sz="f" name="YIYMSLTN-QYgBM:" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQCiWYb_oKKOnS91tCuvdf8hjPEuvmmYmT0XQAf75IRg7ET2kv0" style="height: 179px; margin-left: -33px; margin-right: -33px; margin-top: 0px; width: 282px;" /> <br />
Tiga tahun di penjara atau setengah dari masa hukuman yang
dijatuhkan padanya yaitu 6 tahun membantu Tyson untuk berpikir keras
dalam memeluk Islam, di dalam kesunyian penjara ia mendapatkan
kesempatan yang besar untuk mengevaluasi perjalanan hidupnya di dalam
ring tinju maupun di luar itu. setelah mempelajari islam ia berkeinginan
keras untuk memeluknya, baginya agama ini akan membantu menyelesaikan
semua problem hidupnya. Dari sinilah Tyson memulai perjalanan
spiritualnya yang telah menghantarkannya untuk memeluk Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Tyson menjalani hukuman di penjara Indiana khusus untuk para
remaja, ia banyak mempelajari pelajaran-pelajaran Islam secara intensif
melalui seorang guru muslim yang bernama Muhammad Shadiq. Setelah ia
memeluk Islam, Tyson memilih nama barunya yaitu Malik Abdul Aziz dengan
asumsi bahwa nama Malik adalah nama islam yan mirip dengan Mike.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut beberapa media informasi amerika, masuknya Tyson ke dalam Islam
sama persis seperti masuk islamnya Muhammad Ali pada tahun 60-an. Ketika
Muhammad Ali masuk islam dengan segera ia merubah namanya dari Casius
Clay menjadi Muhammad Ali.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Ketika ia mendengar berita masuk islamnya Mike Tyson pada tahun
1993, Muhammad Ali berkata, "aku 100% mendukungnya, segala puji bagi
Allah SWT yang telah memberikannya hidayah kepada Islam, Dialah yang
berhak untuk disyukuri dan dipuji yaitu Allah SWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya Tyson telah menghimbau media-media informasi Amerika untuk
memanggilnya dengan nama barunya Malik abdul Aziz dan ia pun telah
memberitahukan pada penjaga penjara pada tahun 1993 bahwa ia telah
memeluk Islam sejak satu bulan. Dalam hal ini ia mengikuti jejak
Muhammad Ali.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tyson berkata bahwa ia masuk penjara bukan berarti semuanya buruk, tapi
di dalamnya juga ada kebaikan, di mana ia diberi kesempatan untuk
mendapatkan ketenangan diri dan kesucian hati, dan hal itu dengan
membaca Al-Qur'an dan mempelajari prinsip-prinsip ajaran Islam. Tyson
mulai menerima pelajaran dan nsehat-nasehat secara kontinyu dari ustadz
Muhammad Shadiq dalam beberapa bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tyson mengenang kesombongan dan keangkuhan yang menjadi tujuan hidupnya
dengan mematahkan batang hidung musuhnya di dalam ring tinju. setelah
melangkahkan kedua kakinya pada langkah yang pertama di luar
pagarpenjara Indiana, ia memutuskan untuk menuju masjid terdekat untuk
melaksanakan shalat sebagai rasa syukur dan puji kepada-Nya yang telah
menunjukinya kepada Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika pertandingan tinju dalam masa penantian, Donking promotor
petinju-petinju dunia sangat marah dan kesal karena hukuman yang
ditimpakan kepada Tyson di dalam penjara selama 3 tahun dan bnyak orang
bertanya-tanya tentang siapa petinju baru yang akan menantang Tyson, di
saat Tyson sendiri sibuk dengan urusan-urusan yang lain. di antara
kesibukannya adalah mengintrospeksi dan mengevaluasi perjalanan hidupnya
setelah ia masuk islam dalam penjara.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan di antara orang-orang yang mengunjungi Tyson saat masih di penjara
adalah Edi Mustafha Muhammad seorang pelatih tinju, dia juga telah
memeluk Agama Islam. Edi telah merih juara tinju ketika namanya masih
bernama Edi Gargory pada tahun 1980. Edi melihat Mike Tyson kini menjadi
seorang yang rendah hati, ketika ia memberi salam padanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Muhammad berkata, "sesungguhnya Islam telah memberi tujuan dan jalan
hidup kepada Tyson. Dan aku bertemu dengannya setiap sabtu pagi untuk
melaksanakan shalat berjamaah. Dari sana masing-masing dari kita pergi
menuju tujuannya. Aku pergi ke sana bukanuntuk mencari pekerjaan, tapi
aku pergi kepadanya sebagai seorang saudara."</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Muhammad menambahkan, "Donking, promotor pertandingan tinju merasa
keberatan kepada Tyson ketika ia berdiam diri di masjid yang terdekat
dari penjara tersebut. King dan pelatih Tyson selalu bertentangan sejak
lama, King menginginkan Tyson untuk lansgsung menuju Bandara karena di
sana terdaapat pesawat khusus yang menantinya dan membawanya menuju
Chevland."</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lois juga berkata, "ini bukanlah hal yang baru tentang King, ia ingin
menguasai secara penuh kehidupan Tyson, tetapi Tyson tidak berkenaan
dengan hal itu. Sesungguhnya jika Allah SWT berkehendak menjadilan Tyson
untuk shalat di dalam mesjid itu, maka iapun akan menjadikannya untuk
shalat di dalamnya. sesungguhnya kehendak Allah SWT telah mendahukui
atas ciptaannya."</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tyson telah memberitahukan kepada Louis bahwa dirinya sangat gelisah
untuk kembali ke ring tinju. Setelah memeluk Islam, Tyson menjadi orang
yang penyayang dan lebih rendah hati serta terhormat. Diapun menemukan
kesabaran dan hiburan di dalam shalat lima waktu, serta istiqamah di
dalam menjalankan perintah-perintah allah SWT dan menjauhi larangan-Nya,
agar ia menjadi seorang muslim yang memiliki keimanan yang benar dan
ikhlas di dalam keislamannya serta patuh kepada Rabbnya semata-mata
berharap Ridha dan ampunyan-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Subhanllah, semoga Mike Tyson akan selalu beristiqamah di jalan Allah
dan ditetapkan Iman yang kuat di dalam hatinya. (Amin ya Rabbal 'Alamin)</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-41042433130232782902015-01-24T01:15:00.001-08:002015-01-24T01:15:32.191-08:00Chris Eubank, Petinju Dunia yang Memilih Menjadi Mualaf <div style="text-align: justify;">
<em> </em><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-420" height="256" src="https://kisahmuallaf.files.wordpress.com/2010/12/chris-eubank.jpg?w=200&h=256" title="chris-eubank" width="200" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Saya mulai berpikir tentang indahnya Islam di di Kairo dan menyatakan keislaman saya di Dubai.” (Chris Eubank) </em></div>
<div style="text-align: justify;">
Petinju Inggris,<strong> <a href="https://kisahmuallaf.wordpress.com/2010/12/04/chris-eubank-petinju-dunia-yang-memilih-menjadi-mualaf/Chris%20Eubank">Chris Eubank</a></strong>,
mengejutkan dunia olahraga di Inggris ketika ia mengumumkan berpindah
keyakinan dan menganut Islam pada Maret 1997. Ia mengubah namanya
menjadi Hamdan. Dia telah mempelajari Islam untuk sementara waktu dan
memutuskan untuk menerimanya setelah itu. Eubank menjadi Muslim setelah
kemenangannya atas petinju Kolombia Camilo Alarcon di Dubai pada tahun
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Eubank, yang memenangkan berbagai
kejuaraan tinju dunia, dikenal karena penampilan yang elegan dan gaya
bicaranya filosofis. Petinju kelas dunia lain yang kerap disejajarkan
dengan dia adalah Muhammad Ali dan Mike Tyson, yang juga telah memeluk
Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Eubank memulai perjalanan imannya yang membuat pria bernama asli <em>Christopher Livingstone Eubanks </em>ini memeluk Islam dengan mempelajari <span id="more-419"></span>agama
ini, terutama mengenai prinsip-prinsip ajarannya. Kehadirannya di Kairo
untuk berlaga, membawanya pada hikmah lain: dibukakan matanya akan
keagungan Islam. Batinnya bergolak, bergemuruh seperti sorak-sorai
pendukungnya ketika dia mengkanvas lawan-lawannya, saat ia makin yakin
akan Islam, dan ingin segera menyatakan syahadat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun berbanding terbalik dengan
keperkasaannya di atas ring tinju, ia tak berani bercerita tentang
pergolakan batinnya itu pada siapapun. Eubank merahasiakannya. Baru
beberapa bulan kemudian, ia memutuskan untuk mengumumkan konversinya ke
Islam dan mengubah namanya di Dubai. Kabar ini dengan cepat dilaporkan
oleh pers Inggris.</div>
<div style="text-align: justify;">
Eubank telah mempelajari Islam selama dua
tahun sebelum mengumumkan konversi untuk itu. Dia juga mengunjungi Mike
Tyson di penjara selama jangka waktu tersebut. Saat itu, Tyson yang
mengingkuk di balik jeruji besi karena dituduh memperkosa salah satu
kontestan Miss Amerika telah lebih dulu menjadi Muslim.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kunjungannya ke Amerika Serikat dilakukan
khusus untuk menemui petinju dunia itu, setelah dia berada di ujung
pencarian tentang agama. Ia menyewa pesawat pribadi ke Amerika Serikat
hanya demi menemui Tyson.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam obrolan itu, Tyson sempat bertanya
apakah ia akan menjadi Muslim suatu hari. Ia hanya menjawab singkat,
“Kita tidak harus pergi terlalu jauh. saya telah menjelaskan lebih dari
sekali selama bulan-bulan terakhir yang saya sedang belajar agama, semua
agama, termasuk Islam.” Obrolan itu, juga diingat dengan baik oleh
Tyson.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Islam itu agama yang hebat<strong>,</strong>
tapi, sayangnya, itu terdistorsi oleh minoritas ekstremis yang telah
melakukan banyak merugikan diri mereka sendiri dan umat Islam melalui
tindakan mereka yang tidak ada hubungannya dengan ajaran Islam toleran,”
ujar Eubank.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pria kelahiran 8 Agustus 1966 ini menjadi
Muslim bukan karena “latah” mengikuti Tyson dan Muhammad Ali. Walau ia
mengakui, Tyson makin membukakan matanya pada Islam. Sebelumnya, ia
melakukan studi mengenai agama untuk beberapa waktu, di antara yang
merupakan studi komparatif Islam dan agama lain. “Setelah ini, saya
mencapai keputusan yang mengharuskan beberapa waktu untuk mengambil. Ada
dorongan yang begitu kuat untuk mengumumkan konversi saya ke Islam,
maka keputusan konversi saya umumkan di depan publik di Dubai. “</div>
<div style="text-align: justify;">
Keputusan Eubank untuk memeluk Islam
dengan tujuan memelihara kebersihan pikirannya di dunia tinju telah
menimbulkan reaksi yang berbeda di dunia olahraga <span class="skimlinks-unlinked">Inggris.Namun</span> ia sudah bulat dengan keputusannya, dan tak ada cerita surut ke belakang.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ini pertempuran batin yang sungguh sulit
saya menangkan sebelumnya; saya sadar publik Inggris akan mencemooh
saya dan popularitas saya merosot. Namun di sisi lain, saya adalah Chris
Eubank, manusia yang membutuhkan Islam,” ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia kemudian menarik diri ke dalam
pemikiran filosofis yang lebih dalam. “Akan sangat menyedihkan membatasi
peran saya dalam hidup untuk hanya menjadi petinju sukses atau
olahragawan yang hanya peduli tentang mobil dan pakaian,” katanya. “Maka
saya memutuskan mengumumkan keislaman saya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia memilih “Hamdan” sebagai nama
Muslimnya, yang disisipkan di depan nama aslinya. Namun, pers kerap
mengabaikan hal itu dan menulis nama lamanya. “Tidak mengapa mereka tak
mencantumkan nama baru itu. Tapi mereka tahu bahwa ketika harus menulis
hal yang terkait dengan identitas keagamaan saya, maka kata Islam harus
ditulis, karena kini saya seorang Muslim, dan saya bangga menjadi
Muslim,” ujarnya<em></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-67614062258879240362015-01-24T01:13:00.001-08:002015-01-24T01:13:17.725-08:00Mike Tyson : “Saya Butuh ALLAH”<h1 class="name post-title entry-title" itemprop="itemReviewed" itemscope="" itemtype="http://schema.org/Thing">
<img alt="Mike Tyson : “Saya Butuh ALLAH”" class="attachment-slider" height="299" src="http://islamiccorner.org/wp-content/uploads/2014/07/mike-tyson.jpg" title="Mike Tyson : “Saya Butuh ALLAH”" width="520" /></h1>
<div style="text-align: justify;">
Hidayah bisa datang kapan saja,
kepada siapa saja. Allah Maha Berkehendak, untuk siapa hidayah-Nya akan
diturunkan. Cahaya inspirasi Islam bisa menyentuh siapapun, termasuk
sosok yang satu ini, sosok yang terkesan garang dan sangar, petinju
legendaris, Mike Tyson.</div>
<div style="text-align: justify;">
Peristiwa “menggigit kuping” Evander
Hollyfield mungkin adalah berita terpanas tentang Mike Tyson. Sekarang,
mari kita simak sisi lain yang sebenarnya juga cukup mencengangkan
ketika di ungkap, yaitu kisah keislaman Mike Tyson.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mike Tyson menjadi muallaf saat berada
di penjara sekitar tahun 1992. Dia dipenjara karena kasus perkosaan.
Dalam sebuah wawancara dengan FOX411, ada ungkapan yang menyentuh dari
pemilik nama hijrah <em>Malik Abdul Aziz </em>ini ketika ditanya tentang keislamannya, yaitu “S<em>aya sangat bahagia menjadi Muslim. Allah tidak butuh saya, tapi saya butuh ALLAH”</em>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada gosip yang berhembus saat Mike Tyson
berpindah ke agama Islam. Dikatakan bahwa Mike Tyson menjadi muallaf
dengan alasan sebagai bentuk penghormatan kepada petinju idolanya, yaitu
Cassius Marcellus Clay Jr alias Muhammad Ali. Akan tetapi, isu ini
secara halus terbantahkan dengan apa yang disampaikan Mike Tyson tentang
perubahan dalam hidupnya. <em>“Tuhan menghendaki sesuatu terjadi pasti
karena ada suatu alasan. Itu semua adalah proses pembelajaran, dan Anda
harus berpindah dari level satu ke level berikutnya.”</em></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 2010, Mike Tyson melaksanakan umroh. Dia mengungkapkan kebahagiaannya setelah selesai umroh melalui twitter,”<em>saya
baru saja meninggalkan kota suci Mekah , kota dimana Allah memberkahi
saya untuk bisa melaksanakan Umroh. InshaAllah, Allah akan terus
memberikan keberkahan kepada saya untuk tetap berada di jalan yang lurus
ini”</em>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kita bisa menangkap ekspresi kebahagiaan
yang sangat dari Mike Tyson setelah bertekad memeluk Islam. Dan memang
begitulah seharusnya setiap muslim merasakannya. Kita harus mampu
mengambil pelajaran dari setiap perjalanan hidup kita dan ada kemauan
menetapkan pilihan untuk berubah menuju ke arah yang lebih baik. Dengan
begitu, kita akan meraih bahagia, bahagia karena telah memilih jalan
yang lurus, jalan yang benar, jalan yang diberkahi Allah SWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[sumber : <em>foxnews.com/complex.com/emirates247.com]</em></div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-82881073969534992042015-01-24T01:05:00.002-08:002015-01-24T01:25:10.210-08:00Abdullah Rolle, Perjalanan Panjang Musisi Inggris Menuju Cahaya Islam<div style="text-align: justify;">
<img alt="Abdullah Rolle" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikLxlDZE6woionvPOkYhteLZ9DuVJyzk_YncczL4IgyY9x0wga5IQz0CQc4tKAqxIBcIMIHWmS3B8nmsOaOorelQ-dp0cG7Vmpb5o7_yPFqZbf9R4i8KJAOwhXcr6bkkRWbk0Uj6tdf-E/s200/abdullah_rolle.jpg" width="200" /><br />
Lahir di Inggris, sejak kecil ia sudah terlibat dalam berbagai
produksi musik, bisa memainkan beberapa alat musik dan aktif menyanyi.
Hingga ia beralih ke lagu-lagu nasyid dan meluncurkan CD nasyid
pertamanya bertajuk “Peace” dalam Konferensi “Global Peace and Unity” di
London pada tahun 2008.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dia adalah Abdullah Rolle. Ia masuk Islam
tujuh tahun yang lalu. Perjalanannya menuju Islam seiring sejalan
dengan karirnya yang terus berkembang sebagai artis lagu-lagu nasyid.
Inilah kisah perjalanan Rolle menemukan cahaya Islam dan menjadi seorang
muslim hingga saat ini;</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu pagi, Rolle sedang berjalan di
pasar. Tiba-tiba seorang muslim datang padanya dan bertanya apakah ia
bisa bicara dengan Rolle sebentar saja. Laki-laki muslim itu bertanya
apakah Rolle tahu tentang Islam dan Nabi Muhammad Saw, dan Rolle
menjawab bahwa ia tahu bahwa Tuhan adalah pencipta segala sesuatu tapi
selama ini ia diajarkan tentang Yesus, bukan tentang Nabi Muhammad Saw.
Rolle berusaha mengalihkan pembicaraan.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Saya tidak pernah serius
dengan masalah agama. Beberapa tahun kemudian, saya berbincang dengan
seorang muslim tentang Allah yang Mahakuasa, tapi masih belum siap untuk
mempertimbangkan apapun tentang Islam atau menjadi seorang seorang
muslim,” ujar Rolle.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Saya belum pernah bertemu dengan orang
seperti itu. Orang-orang yang saya jumpai adalah mereka terlibat dalam
bisnis musik dan mereka punya gaya hidup sendiri-sendiri. Makanya, waktu
itu, saya tidak melihat peluang untuk tertarik pada Islam. Tapi
rupanya, waktunya saja yang belum tiba,” sambung Rolle mengenang
pengalamannya bertemu dengan muslim.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Toko Buku dan DVD yang Mengubah Hidupnya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika
pindah ke London Timur, Rolle sering berkunjung ke toko buku Dar
Assalam di kawasan West End. Rolle senang mengikuti perkembangan dunia,
membaca tentang hal-hal yang bernuansa konspirasi dan kejadian-kejadian
di dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Beberapa hal yang saya baca, ada yang benar dan ada
yang tidak. Tapi itu tidak juga membawa saya lebih dekat pada Sang
Pencipta. Jiwa saya selalu mencari dan mencari, meski saya tidak
menyadari itu seratus persen,” tuturnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pegawai di toko buku
selalu memberikan buklet pada Rolle. Ia menerimanya dan hanya
menyimpannya di lemari. Ia baru merasa simpati pada umat Islam ketika AS
menginvasi Irak dan Rolle membaca semua buklet yang disimpannya. Rolle
bertanya pada dirinya sendiri, mengapa dunia selalu menyerang Islam dan
umat Islam. Rolle menyaksikan bagaimana media massa menggambarkan umat
Islam sebagai teroris. Rolle tahu bahwa media massa belum tentu benar
dan tidak selalu menyampaikan kebenaran. Rolle ingin tahu mengapa ada
pihak yang menyerang umat Islam. Dalam kebingungannya mencari jawaban,
Rolle masuk kamar, bersujud dan berdoa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari, di depan toko
buku Dar Assalam yang biasa dikunjunginya, Rolle berkata pada anak
lelakinya, “Aku butuh sesuatu untuk memberi makan jiwa saya. Buku-buku
yang lain tidak memberi dampak apapun buat saya.” Anak lelaki Rolle lalu
menunjuk sebuah DVD berjudul “What Is The Purpose of Life?” oleh Khaled
Yasin. Rolle membeli DVD itu. Di rumah, usai menyaksikan DVD yang
dibelinya, Rolle merasa sangat terinspirasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Semua hal yang
dijelaskan dalam DVD itu, saya merasa sudah tahu semua. Saya tahu apa
yang dikatakan di dalamnya adalah kebenaran,” kenang Rolle.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari
DVD itu, Rolle mengetahui bahwa umat Islam menunaikan salat lima waktu
sehari. Karena saat itu Rolle masih berkecimpung di jalur musik yang
umum, Rolle merasa ia tidak bisa melakukan salat seperti yang dijelaskan
dalam DVD tersebut, tapi hatinya yang paling dalam mengakui kebenaran
akan perintah salat itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu terus berjalan. Rolle jadi sering
berkumpul dengan komunitas Muslim dan ia merasakan betapa
sahabat-sahabat muslimnya sangat perhatian padanya. “Saya menghabiskan
waktu bersama mereka selama dua tahun. Mereka mengajarkan, meluruskan
dan mengingatkan saya. Kebanyakan dari mereka adalah pegawai di toko
buku itu. Sejak itu saya jadi akrab dengan mereka,” ujar Rolle.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia
terkesan dengan perilaku teman-teman barunya itu. “Saya selalu melihat
bahwa kebanyakan muslim sikapnya sopan, baik hati dan suka membantu.
Mereka sendiri menghadapi berbagai problematika umat di berbagai belahan
dunia, tapi sebagai pribadi, muslim yang saya jumpai selalu bersikap
ramah pada saya. Saya ingin berusaha agar menjadi orang yang taat, dan
saya terus berusaha. Saya ingin seperti mereka,” komentar Rolle tentang
muslim.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat itu, Rolle sudah meyakini Islam, punya dasar
pengetahuan yang lumayan tentang agama Islam dan sedang terus belajar
tentang Islam. Teman-teman muslimnya bilang bahwa Rolle harus
mendeklarasikan dua kalimat syahadat jika ingin menjadi seorang muslim.
Teman-teman muslimnya juga mengingatkan Rolle bahwa kematian selalu
mengintai setiap manusia, apalagi yang ditunggunya jika tidak segera
menjadi seorang muslim. Tapi, lagi-lagi Rolle merasa dirinya belum siap
menjadi seorang muslim.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di tengah kebimbangannya, Rolle
menyaksikan DVD berjudul “One Islam” oleh Syaikh Fiez di Australia. Dari
DVD itu, Rolle belajar tentang tentang Hari Kiamat dalam ajaran Islam.
Rasa takut pada Tuhan tiba-tiba mengusik hatinya, jika ia bisa masuk
Islam sebelum Hari Akhir itu, maka Rolle akan melakukannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keesokan
harinya, ia menghubungi teman-teman muslimnya, dan mengatakan bahwa ia
siap untuk menjadi seorang muslim. Sahabat-sahabatnya menyambut gembira
keputusan Rolle dan menyiapkan acaranya di akhir pekan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah
resmi menjadi seorang muslim. Rolle kadang merasa iri melihat para ulama
muslim. Ia berharap sudah masuk Islam ketika usianya jauh lebih muda.
Tapi Allah Maha Tahu yang baik bagi hamba-hamba-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Teman-teman
membantu saya pelan-pelan. Di masa awal saya masuk Islam, mereka tidak
bilang bahwa musik itu haram. Jika mereka mengatakannya pada saat itu,
saya mungkin tidak mau menjadi seorang muslim, karena sedang mengerjakan
sejumlah proyek musik. Mereka meyakinkan saya, bahwa sementara itu saya
boleh tetap terus bermusik, asalkan saya punya niat sewaktu-waktu saya
akan keluar dari dunia musik,” tutur Rolle.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rolle ingat, tantangan
terbesar baginya setelah masuk Islam adalah belajar bahasa Arab dan
belajar bacaan salat dan doa-doa dalam bahasa Arab. Ia merasa kembali ke
bangku sekolah. Tapi Rolle senang karena akhirnya ia berhasil menghapal
beberapa surat Al-Quran dan bisa membacanya. “Sehingga saya bisa salat.
Saya hal yang sangat ingin bisa saya lakukan lebih dari apapun juga,”
tukas Rolle yang belajar praktek salat dan membaca Al-Quran juga dari
berbagai DVD.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Menjadi Artis Nasyid Internasional</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat
baru masuk Islam, Rolle masih bekerja sebagai guru musik untuk
anak-anak di beberapa sekolah dan menulis beberapa lagu untuk anak-anak
yang kabur dari rumah dan ditampung di pusat belajar di kota tempatnya
tinggal. Ia jadi banyak tahu kisah-kisah sedih anak-anak itu, dan ingin
menolong mereka. Rolle juga aktif di pusat kegiatan masyarakat dan
berbisnis dengan menawarkan jasa mengajar musik pada anak-anak muda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lama
kelamaan Rolle berpikiri adakah berkah Allah Swt dengan apa yang
dikerjakannya. “Jika saya harus berdiri di hadapan Allah, apa yang akan
saya katakan tentang diri saya dan kegiatan saya mengajar musik? Saya
akhirnya memutuskan untuk menghentikan aktivitas saya; di sekolah, pusat
kegiatan masyarakat dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan musik.
Sebagian orang menghormati keputusan saya, sebagian lagi mengatakan
bahwa tindakan saya salah,” kisah Rolle.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kala itu, Rolle tidak
berpikir untuk beralih ke musik nasyid, meski ia punya studio rekaman
sendiri. Rolle lalu bicara dengan seorang muslim yang ayahnya seorang
ulama di Arab Saudi dan pemilik Masjid Tauhid di London. Rolle minta
nasehat sahabat muslimnya itu dan akhirnya mulai merintis karir di
bidang musik nasyid.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang, selain aktif dalam berbagai
kegiatan bersama komunitas Muslim di Inggris, Rolle memfokuskan karirnya
sebagai artis nasyid bertaraf internasional, dan meluncurkan CD
lagu-lagu nasyidnya bertajuk “Peace” di Afrika Selatan pada tahun 2009.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : http://www.kisahmuallaf.com </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-37084372146555194742015-01-24T01:03:00.000-08:002015-01-24T01:03:02.567-08:00Bilal Philips, Mantan “Dewa Gitar” yang Kini Menyerukan Islam<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="Philips Masuk Islam" border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOqMRabCU_y8_Xwgzg3PvNkPCHq7-uc2PAlhhY_zqe16msy2c3ieNd6yNaLCJ6PYCd-yiRdoxZsD92WpXqQi1fF7i6QzVFb5rjJt-HtCZ8fnDRFV8D8O20AlAj9xNfkeqyLKUKaNxWS8k/s320/Bilal+Philips+Muslim.JPG" width="320" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dulu, Bilal Philips pernah dijuluki
“Dewa Gitar” di negerinya, Kanada. Kini, ia justru menyerukan agar kaum
Muslim sesedikit mungkin mendengarkan petikan gitar, karena “terlalu
banyak musik akan menutup hati dari seruan Allah.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Philips
menyatakan, larangan itu bukan hanya untuk gitar, tapi semua aliran
musik. “Hati yang diisi dengan musik tidak akan memiliki ruang untuk
kata-kata Tuhan,” tulisnya dalam bukunya, Contemporary Issues. Buku ini
membahas persoalan-persoalan aktual umat <em>islam</em>, mulai dari perkawinan anak di bawah umur, pemukulan istri, poligami, dan membunuh kaum murtad, hingga homoseksualitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Philips berpendapat, <em>Islam</em>
tidak melarang semua musik. Namun, musik yang dianjurkan adalah yang
dinyanyikan kaum pria dan anak perempuan belum dewasa. Lagu-lagunya pun
berisi konten yang dapat diterima umum. “Instrumen senar sebaiknya
dihindari,” ia melanjutkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Philips adalah imigran asal Jamaika. <em>Masuk</em>
ke Kanada di usia 11 tahun, ia mengambil pendidikan gitar. Ia bermain
di klub malam selama belajar di Universitas Simon Fraser di British
Columbia. Namanya makin terdongkrak setelah itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di
puncak kepopulerannya, jiwanya gelisah. Ia memutuskan mengasingkan diri
dari hiruk-pikuk musik negerinya dan menyusul sang ayah yang juga
tenaga ahli di Canadian Colombo Plan berpindah ke Malaysia, menjadi
penasihat menteri pendidikan. Di negeri jiran itu, ia dikenal sebagai
“Jimi Hendrix dari Sabah”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi setelah memeluk <em>Islam</em>
pada tahun 1972, ia meletakkan gitarnya untuk selamanya. Dalam biografi
di situs web ia mengatakan, “ketika saya menjadi seorang Muslim, saya
merasa tidak nyaman melakukan hal ini dan menyerah baik secara
profesional maupun pribadi.”Bagi banyak orang, musik menjadi sumber
hiburan dan harapan dari Allah. Musik membawa mereka untuk sementara,
seperti obat. “Quran, kata-kata Allah yang penuh dengan bimbingan, juga
bisa memainkan peran itu.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam
bukunya, ia juga mengatakan wanita dewasa dilarang untuk bernyanyi.
“Pria lebih mudah terangsang daripada perempuan sebagai telah sepenuhnya
didokumentasikan oleh studi klinis Masters dan Johnson. “</div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi Institut <em>Islam</em>
Toronto mengatakan pada situs webnya yang banyak sarjana tidak setuju
dengan penafsiran itu, dan mempertimbangkan musik diperbolehkan asalkan
tidak mengandung “sensual, menduakan Tuhan, atau tema tidak etis dan
pesan subliminal.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Jadi untuk mengatakan bahwa semua musik dilarang dalam <em>Islam</em> tampaknya tidak tepat. <em>Islam</em> menempatkan kehidupan dunia dan akhirat secara seimbang,” tulis situs ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sohail Raza, juru bicara Kongres Muslim Kanada, mengatakan klaim bahwa <em>Islam</em>
tidak mengijinkan musik adalah “benar-benar tak berdasar” dan
benar-benar merupakan upaya untuk mencegah imigran Muslim dari integrasi
ke dalam masyarakat Kanada.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ini
adalah orang-orang yang memiliki keengganan untuk sukacita,” kata Raza.
“Kami memiliki situasi yang sangat menyedihkan dimana orang-orang
seperti Philips yang membawa hal-hal dalam <em>Islam</em> yang benar-benar tidak benar, dan menumbuhsuburkan <em>Islam</em>ophobia.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Philips, yang memiliki gelar dari Universitas <em>Islam</em> Madinah dan Universitas Riyadh, dan mendirikan Universitas <em>Islam</em>
Online, tinggal di Qatar tapi tetap menjadi pembicara konferensi yang
populer di Kanada. Dia memberikan kuliah tentang “musik dan kencan” di
sebuah masjid Toronto April lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam video online-nya, mantan <em>musisi</em> panggilan musik kecanduan jahat. “Intinya adalah bahwa jika musik itu bermanfaat, maka <em>musisi</em> akan menunjukkan manfaat yang dalam hidup mereka,” katanya dalam sebuah video YouTube.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Apa yang Anda lihat justru adalah bahwa beberapa elemen yang paling korup masyarakat yang ditemukan di antara para <em>musisi</em>.
Obat-obatan, penyimpangan dan homoseksualitas, hal ini jenis dan semua
korupsi yang ada di sana, orang bunuh diri, “katanya. “Kenyataannya
adalah bahwa hal itu sebenarnya tidak membawa sisi, jahat gelap yang
memproduksi jenis korupsi antara mereka sendiri dan, pada akhirnya,
berakhir sampai merusak elemen masyarakat.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-55285806200341023832015-01-24T00:59:00.001-08:002015-01-24T01:00:35.843-08:00Jason Newman, Islam dan Musik menjadi Misi Hidupnya<img alt="Jason Newman" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNK4KJUSKY2y470trUvLUF-M6ph6YDOBX_0bHmqeE7Y-FVJUS4aH01YMohrtg8Va9-Gcs0WdtYAnN-eWSh702zjzGp5doB1YuyQbdbgnkxLI21GBiocQx3TRCWI6DOIcy9ne_hL-yF5Pk/s200/brother_ali.jpg" height="144" width="200" /> <br />
<div style="text-align: justify;">
“Rasul benar-benar contoh berjalan tentang keunggulan manusia dan
beliau menunjukkan seluruh potensi dalam diri yang mungkin dilakukan
sesorang,” ujar Ali. Ia memiliki pemaparan menarik tentang alasan yang
mengubah dirinya: seorang remaja pemarah yang berjuang hidup di Midwest
menjadi bintang Hip-Hop yang akhirnya keliling dunia dengan musiknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ada
banyak peristiwa yang berperan mengubah hidup saya,” ujar Ali. Beberapa
peristiwa besar itu ialah terlibat dengan Islam dan terlibat dengan
musik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ali terlahir dengan nama Jason Newman. Ia memiliki kelainan
genetika pigmen, Albino yang juga kerap disertai gangguan penglihatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Masa
kecilnya diwarnai dengan sikap kejam dan penolakan dari teman-teman
kulit putihnya. “Saat anak-anak saya seperti orang buangan,” kenangnya.
Ia justru menemukan rumah ketika bersama teman-temanya Afro-Amerika.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ketika
saya lewat melintas kerumunan kulit putih dan mendengar semua kata-kata
rasisme dan supremasi kulit putih, sungguh membuat saya bingung dan
kesal.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun Ali, 33 tahun, mengatakan Islam yang ia peluk pada
usia 15 tahun telah membantunya melalui masa-masa sulitnya. Ia berpisah
dengan istrinya yang ia nikahi selama 10 tahun, sempat menjadi
gelandangan dan kini tengah mencoba mengamankan hak asuh atas anak
lelakinya. “Islam telah membantu saya dari banyak hal tadi. Agama ini
membantu saya memahami diri saya dan dunia lebih baik,”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Misi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi
Ali, yang baru-baru ini membungkus tur keliling dunia untuk
mempromosikan album ‘US’, menjadi solid dengan keyakinannya di tengah
kaum elit Hip-Hop bukanlah hal mudah. Namun, begitu ia mengingat Rasul
Muhammad, ia bisa menjadi pribadi lebih sabar dan teguh.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Salah
satu pesan utama lewat Al Qur’an dan dari tradisi Rasul Muhammad adalah
ide keunggulan, bahwa semua yang Muslim lakukan, mereka ingin melakukan
dengan sempurna dan selalu ingin berkualitas. Saya sangat terinspirasi
oleh itu,” ujarnya. Ali pun meyakini dengnan musiknya dan keyakinan
Islam-nya, ia menjalankan misi tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Saya percaya inilah
alasan mengapa saya dilahirkan, ini pekerjaan saya dan tujuan saya
sebagai Muslim, untuk melakukan terbaik yang bisa saya lakukan.”
ujarnya. Lirik lagu-lagunya menyoal semua perjuangan hidupnya, mulai
masalah rasisme di Amerika hingga perang. Khusus dalam album terakhir ia
menulis sebuah lagu tentng perang.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Kita sebagai warga Amerika
dibuat untuk melekat dengan patriotisme buta. Saya membuat lagi tentang
perasaan ini, tentang sisi bawah Amerika yang kita tak pernah
benar-benar dengar,” paparnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Karena lagu ini saya kehilangan
satu kesempatan tur yang selama ini saya tunggu. Ketika kami di
Australia, Departemen Keamanan Dalam Negeri membekukan semua data kami.
Saya duga lagu tersebut dan kontroversinya yang menyebabkan itu semua,”
tutur Ali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun Ali, ayah dari Seorang putra Fahim, 9 tahun, dan
putri, Soulaila, 2 tahun, mengaku tidak ingin mengompromikan
keyakinannya. “Apa yang penting ketika menerapkan Islam dalam kehidupan
adalah tidak berpura-pura menjadi orang lain. Itulah mengapa dalam musik
saya, saya mencoba tidak bersikap munafik dan mengekspresikannya dengan
cara paling paling jujur.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber :</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.kisahmuallaf.com/ </div>
<span class="fullpost">
</span>Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6144318849313974558.post-27384440079643696422015-01-24T00:48:00.002-08:002015-01-24T01:02:02.496-08:00Foto-Foto Suasana Perkampungan Muslim di Tanah Papua<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengutip dari sebuah artikel sahabat dimana Cerita ini dimulai di bulan agustus 2011, tepatnya ketika bulan Ramadhan ungkap Chandra, udah
lama sih tapi akan lebih asyik bila di simak foto-fotonya yang tentunya pasti seru...katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
ditulis bahwa Chandra Traveling
sendirian ke kampung Walesi-Wamena Papua dimana dirinya penasaran karena ada komunitas marjinal Islam disana, dengan menggunakan Pesawat Hercules
dari Jayapura yang sebelumnya terbang dari Jogjakarta.
Disana beliau nyempetin motret hal menarik Berikut foto- foto beliau, teman-teman bisa di simak disini :</div>
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img685/4195/11179337.jpg" height="265" width="400" /><br />
Sekolah dan Masjid<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img856/4250/22737527.jpg" height="265" width="400" /> <br />
Rumah Adat tanpak dari kejauhan<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img802/8094/36564977.jpg" height="265" width="400" /><br />
Suasana Mess di Pesantren<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img90/4475/26065581.jpg" height="265" width="400" /> <br />
Suasana di dalam Rumah Adat Honai<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img191/1074/64951281.jpg" height="265" width="400" /><br />
Yang dulunya gemar memelihara Babi kini di ganti Kambing<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img823/7108/94373516.jpg" height="265" width="400" /> <br />
Anak-anak Muslimah Suku Walesi<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img402/8647/36298957c.jpg" height="265" width="400" /><br />
Belajar Iqra Anak-anak Pesantren di Walesi <br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img593/3367/24873987.jpg" height="273" width="400" /><br />
Mengajar Iqra adik-adik diPesantren<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img845/8651/29271506.jpg" height="291" width="400" /> <br />
Senyum Ceria anak-anak Walesi<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img90/2704/53597287.jpg" height="265" width="400" /><br />
Bapak Kasim dan Anaknya<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img42/3053/42598257.jpg" /><br />
Ima da Saudaranya<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img854/623/17258388.jpg" height="400" width="265" /> <br />
Khusyuk Berdo'a Anak-anak Walesi<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img836/4992/92557452.jpg" height="265" width="400" /><br />
Menu Sehari-hari Anak-anak Walesi<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img254/8823/73892922.jpg" height="265" width="400" /> <br />
Hasil Tulisan Iqra anak-anak Walesi<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img545/7866/94299456.jpg" height="265" width="400" /><br />
Santai sambil buat tas Noken<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img404/5627/44820514.jpg" height="400" width="266" /><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img831/7641/56531270.jpg" height="265" width="400" /> <br />
Senyum Ceria Anak-Anak Walesi<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img809/1415/86165805.jpg" height="640" width="424" /> <br />
Pendukung Timnas Juga nih..Bro<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img266/8020/15465660.jpg" height="265" width="400" /><br />
Chandra bermain di sungai bersama Anak-anak Walesi<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img560/789/34481749.jpg" /> <br />
Chandra " sudah seperti dianggap keluarga sendiri<br />
<img alt="" border="0" src="http://imageshack.us/a/img195/2061/75534454.jpg" height="265" width="400" /> <br />
Chandra " Hasil kunjungan di perkampungan Walesi dapat oleh Ubi"an dalam tas Noken"<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Itu sebagian potret Perjalanan Chandra di Kampung Walesi Wamena, sebenarnya Chandra kepengen melakukan pameran
photo yang pastinya dibantu para agan-agan di seluruh Indonesia untuk
memperkenalkan potret kehidupan islam ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pameran pertamanya sih pernah diadakan di bulan
agustus 2012 di Jogjakarta, dirinya berharap bisa melaksanakan hajatnya mengadakan pameran di beberapa
kota besar di indonesia. Tujuannya mengumpulkan bantuan yang langsung
diserahkan ke Panti asuhan yang ada di walesi Wamena Papua ucapnya..<br />
Nih klo agan berminat buat pameran bareng Chandra, teman-teman boleh sharing di No Kontak 085231344215/Pm atau fb ane di <a href="https://www.facebook.com/candra.tjitrodimedjo" target="_blank">https://www.facebook.com/candra.tjitrodimedjo</a> <img alt="" border="0" src="http://cdn.kaskus.com/images/smilies/iloveindonesias.gif" title="I Love Indonesia (S)" /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/511b8b824f6ea18269000000</div>
<br />Ilman Islamhttp://www.blogger.com/profile/18111559540243211515noreply@blogger.com0