“Saya mulai berpikir tentang indahnya Islam di di Kairo dan menyatakan keislaman saya di Dubai.” (Chris Eubank)
Petinju Inggris, Chris Eubank,
mengejutkan dunia olahraga di Inggris ketika ia mengumumkan berpindah
keyakinan dan menganut Islam pada Maret 1997. Ia mengubah namanya
menjadi Hamdan. Dia telah mempelajari Islam untuk sementara waktu dan
memutuskan untuk menerimanya setelah itu. Eubank menjadi Muslim setelah
kemenangannya atas petinju Kolombia Camilo Alarcon di Dubai pada tahun
yang sama.
Eubank, yang memenangkan berbagai
kejuaraan tinju dunia, dikenal karena penampilan yang elegan dan gaya
bicaranya filosofis. Petinju kelas dunia lain yang kerap disejajarkan
dengan dia adalah Muhammad Ali dan Mike Tyson, yang juga telah memeluk
Islam.
Eubank memulai perjalanan imannya yang membuat pria bernama asli Christopher Livingstone Eubanks ini memeluk Islam dengan mempelajari agama
ini, terutama mengenai prinsip-prinsip ajarannya. Kehadirannya di Kairo
untuk berlaga, membawanya pada hikmah lain: dibukakan matanya akan
keagungan Islam. Batinnya bergolak, bergemuruh seperti sorak-sorai
pendukungnya ketika dia mengkanvas lawan-lawannya, saat ia makin yakin
akan Islam, dan ingin segera menyatakan syahadat.
Namun berbanding terbalik dengan
keperkasaannya di atas ring tinju, ia tak berani bercerita tentang
pergolakan batinnya itu pada siapapun. Eubank merahasiakannya. Baru
beberapa bulan kemudian, ia memutuskan untuk mengumumkan konversinya ke
Islam dan mengubah namanya di Dubai. Kabar ini dengan cepat dilaporkan
oleh pers Inggris.
Eubank telah mempelajari Islam selama dua
tahun sebelum mengumumkan konversi untuk itu. Dia juga mengunjungi Mike
Tyson di penjara selama jangka waktu tersebut. Saat itu, Tyson yang
mengingkuk di balik jeruji besi karena dituduh memperkosa salah satu
kontestan Miss Amerika telah lebih dulu menjadi Muslim.
Kunjungannya ke Amerika Serikat dilakukan
khusus untuk menemui petinju dunia itu, setelah dia berada di ujung
pencarian tentang agama. Ia menyewa pesawat pribadi ke Amerika Serikat
hanya demi menemui Tyson.
Dalam obrolan itu, Tyson sempat bertanya
apakah ia akan menjadi Muslim suatu hari. Ia hanya menjawab singkat,
“Kita tidak harus pergi terlalu jauh. saya telah menjelaskan lebih dari
sekali selama bulan-bulan terakhir yang saya sedang belajar agama, semua
agama, termasuk Islam.” Obrolan itu, juga diingat dengan baik oleh
Tyson.
“Islam itu agama yang hebat,
tapi, sayangnya, itu terdistorsi oleh minoritas ekstremis yang telah
melakukan banyak merugikan diri mereka sendiri dan umat Islam melalui
tindakan mereka yang tidak ada hubungannya dengan ajaran Islam toleran,”
ujar Eubank.
Pria kelahiran 8 Agustus 1966 ini menjadi
Muslim bukan karena “latah” mengikuti Tyson dan Muhammad Ali. Walau ia
mengakui, Tyson makin membukakan matanya pada Islam. Sebelumnya, ia
melakukan studi mengenai agama untuk beberapa waktu, di antara yang
merupakan studi komparatif Islam dan agama lain. “Setelah ini, saya
mencapai keputusan yang mengharuskan beberapa waktu untuk mengambil. Ada
dorongan yang begitu kuat untuk mengumumkan konversi saya ke Islam,
maka keputusan konversi saya umumkan di depan publik di Dubai. “
Keputusan Eubank untuk memeluk Islam
dengan tujuan memelihara kebersihan pikirannya di dunia tinju telah
menimbulkan reaksi yang berbeda di dunia olahraga Inggris.Namun ia sudah bulat dengan keputusannya, dan tak ada cerita surut ke belakang.
“Ini pertempuran batin yang sungguh sulit
saya menangkan sebelumnya; saya sadar publik Inggris akan mencemooh
saya dan popularitas saya merosot. Namun di sisi lain, saya adalah Chris
Eubank, manusia yang membutuhkan Islam,” ujarnya.
Ia kemudian menarik diri ke dalam
pemikiran filosofis yang lebih dalam. “Akan sangat menyedihkan membatasi
peran saya dalam hidup untuk hanya menjadi petinju sukses atau
olahragawan yang hanya peduli tentang mobil dan pakaian,” katanya. “Maka
saya memutuskan mengumumkan keislaman saya.”
Ia memilih “Hamdan” sebagai nama
Muslimnya, yang disisipkan di depan nama aslinya. Namun, pers kerap
mengabaikan hal itu dan menulis nama lamanya. “Tidak mengapa mereka tak
mencantumkan nama baru itu. Tapi mereka tahu bahwa ketika harus menulis
hal yang terkait dengan identitas keagamaan saya, maka kata Islam harus
ditulis, karena kini saya seorang Muslim, dan saya bangga menjadi
Muslim,” ujarnya
0 komentar:
Posting Komentar