Dengan menyebut Asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang…
Sebagian kita umatnya bertanya mengapa kemudian banyak dari kami manusia
yang merasa telah berbuat kebaikan justru tetap menderita, sementara
yang durjana dianggap kaya dengan limpahan karunia-Nya?
Dalam bentuk apa sesungguhnya sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah…dipersepsikan…???
Jawabannya terletak pada qalbu kita
sendiri bagaimana mau menyikapi arti dan maksud tujuan Allah memberikan
berkah kepada kita hambanya.
Biasanya kesenangan serta kemuliaan
fisik milik seseorang yang berhati durjana yang dianggap dirinya maupun
orang lainnya sebagai berkah keberuntungan, sesungguhnya adalah selimut
bencana. Karena keberhasilan yang terus dituai dari prilaku salah dan
dosa-dosa, merupakan jalan lapang kepada kerusakan jiwa milik mereka
yang merugi.
Sedangkan bencana dan cobaan yg sering diberikan kepada manusia yang
harus ditanggung oleh mereka yang lurus, merupakan berkah secara kasat
mata tak tertangkap oleh kita. Karena jika berkah dalam bentuk
kesenangan fisik harus diberikan Tuhan kepada mereka yang lurus pada
suatu ketika, ia justru akan merusak dirinya sendiri. Kesemua itu
mengandung arti dan Rahasia Tuhan, Hanya Dia dengan sifat Maha Tahu-Nya
yang faham tentang rahasia momentum yang tepat untuk ini. Kemudian oleh
sifat Maha Penyayang-Nya yang membuat Dia menentukan pilihan pemberian
semacam itu. Kita manusia terlalu dhoif untuk bisa menyibak tabir
wilayah kehendak-Nya.
Uraian yang berkehendak kepada lahirnya keihlasan kehambaan total
manusia terhadap Tuhannya ini, adalah landasan utama dari proses diri
seorang hamba manusia yang ingin berdamai dengan kemuliaan Tuhan.
Percayalah Saudaraku… Hanya kedekatan yang dilandasi keihlasan tak
berhingga dengan Tuhan, yang mampu merubah sebuah kegalauan batin
menjadi samudera ketenangan jiwa untuk kita semua yang mau berfikir akan rahasia makna dari kata Pengasih dan Penyanyang Tuhan ini.
0 komentar:
Posting Komentar